Wednesday, August 27, 2014

Cambodia 2014: Siem Reap

Halo Sahabat EHSNOUTA, kali ini EHS akan membahas tujuan utama EHS berlibur ke Cambodia ini. Siem Reap sudah menjadi tujuan wisata dunia. Semua itu dikarenakan oleh kemegahan candi-candi di Angkor yang letaknya dekat dengan Siem Reap. Jadi mau tidak mau, Siem Reap pun ikut berkembang menjadi tempat tujuan wisata karena banyak penginapan dan restauran maupun pasar dan bar untuk kebutuhan para turis.

Selain itu, Angkor menjadi semakin popular karena menjadi tempat shooting film Tomb Rider yang diperankan oleh Angelina Jolie. Masih ingat dengan candi yang terikat dengan pohon dan akarnya dalam film, itu menjadi salah satu tempat paling popular buat foto bagi para turis. Semua itu mengakibatkan Siem Reap semakin dilirik. Jadi lengkap sudah semua euforia di sini. Mari ikuti perjalanan EHS.


Rabu, 30 Juli 2014. Phnom Penh - Siem Reap.

EHS dari Phnom Penh menuju Siem Reap menggunakan hotel bus. Masih ingat dengan kecelakaan yang dialami bus ini, ban bus ini terjebak dalam tanah gembur. Sehingga jadwal sampai di Siem Reap pun molor dari jam 6 pagi menjadi jam 10 pagi. Bus kalau dibawah jam 6 boleh masuk ke dalam kota. Tetapi kalau di atas itu, harus parkir di pinggir kota. Dari pangkalan bus di pinggir kota, kita dapat menggunakan tuk-tuk untuk menuju ke penginapan. Ongkos tuk-tuk sudah ditentukan USD 2/orang biar jauh dekat selama di dalam kota Siem Reap. Jadi kita tidak dapat menawar, maupun share dengan orang lain, karena tarifnya per orang.

Setelah sampai di hostel, EHS pergi bersama dengan 2 teman baru EHS dari hotel bus untuk makan. Setelah itu berpisah karena tujuan mereka langsung ke Angkor, sedangkan jadwal EHS ke Angkor keesokan harinya karena sudah janji dengan teman EHS yang sehostel di Phnom Penh. Salut untuk teman EHS, karena mereka ke Angkor naik sepeda. Banyak juga sih turis yang menyewa sepeda untuk ke Angkor. Kalau EHS punya waktu banyak pun pasti juga mencoba hal itu *alasan saja* *padahal malas*

Sebenarnya EHS sudah memiliki jadwal yang karena terlambat datang, maka banyak yang terlewati. Tetapi EHS akan tetap bahas satu per satu.


Phsar Chas

Phsar Chas ini merupakan Central Market. Jadi di pasar ini menjual barang-barang seperti pasar pada umumnya. EHS juga tidak tahu dari mana asalnya, tetapi EHS sangat suka mengunjungi pasar untuk melihat kehidupan orang lokal dan menemukan makanan yang biasa dimakan orang lokal. Sayangnya EHS melewatkan hal ini.


Silk Farm

EHS juga menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan hewan (selama bukan kecoak) dan juga EHS suka mempelajari proses produksi. Makanya walaupun silk farm ini bukan tujuan utama turis, EHS tetap memasukkan ini ke dalam list yang dikunjungi EHS. Artisan d'Angkor merupakan toko cendera mata yang lumayan terkenal dan buatannya bagus. Dia juga menjual sutra yang diproduksi sendiri dari silk farm-nya. Dan bagusnya lagi, kita dapat mengunjungi silk farm secara gratis, tetapi disarankan untuk memberikan tips (USD 2) untuk guide yang mendampingi dan menjelaskan segala sesuatunya kepada kita. Kita dapat melihat peternakan ulat sutra dan proses pembuatannya sampai menjadi sutra yang siap pakai. Sayangnya EHS juga melewatkan yang ini juga.

Karena berada di pinggir kota, maka cara menuju kesini dengan menggunakan tuk-tuk atau motodop. Tetapi di outlet Artisan d'Angkor yang berada di dekat pusat keramaian menyediakan shuttle gratis untuk jam-jam tertentu.


Angkor National Museum


Monday, August 11, 2014

Cambodia 2014: Phnom Penh

Halo Sahabat EHSNOUTA, sebenarnya trip kali ini EHS pergi ke Singapore, Phnom Penh, Siem Reap dan Bangkok. Tetapi untuk Singapore dan Bangkok tidak akan EHS jelaskan secara detail, karena sebagian besar sudah ada di postingan EHS yang lain. Karena EHS hanya mengunjungi Singapore dan Bangkok hanya untuk belanja hehehe .. Tetapi untuk Bangkok akan ada tambahan sedikit. Jadi, fokus utamanya adalah Kamboja (Cambodia).


Senin, 28 Juli 2014. Singapore - Phnom Penh.

Pesawat EHS dari Singapore berangkat pukul 13.55 dan tiba di Phnom Penh pukul 15.00. Harap hati-hati dengan transportasi menuju penginapan. Untuk transport ke penginapan, kita mempunyai 3 pilihan, yang pertama adalah motodop (ojek). Motodop ini merupakan transport paling murah. Tetapi motodop hanya ada di luar dari kawasan airport. Dan untuk harganya biasanya USD 5. Yang kedua adalah tuk-tuk. Tuk-tuk ini lebih mahal dari motodop. Biasanya untuk menuju penginapan USD 8. Waktu itu tuk-tuk yang menghampiri EHS meminta USD 12 untuk menuju penginapan. Dan tentu saja EHS menolaknya. Dan terakhir adalah taxi. Biasanya ongkos taxi USD 12. Setelah berdebat dengan tuk-tuk, EHS mencoba menawar taxi, dan dengan mulusnya taxi itu memberikan tarif hanya USD 9. Harap diperhatikan, taxi disini tidak memakai argo. Jadi untuk semua jenis transportasi disini harap mengeluarkan skill untuk menawar. Dan untuk mengetahui harga normalnya, kita dapat bertanya kepada information di airport atau resepsionis penginapan kita.

EHS di Phnom Penh menginap di One Stop Hostel. Hostel ini sangat nyaman. EHS tidak terlalu suka dengan hostel yang memiliki bar, karena bakal mengganggu istirahat, tetapi enaknya kita dapat mempunyai teman banyak. One Stop Hostel ini tidak memiliki bar, sangat bersih dan lokasinya sangat strategis. Berada di dekat tempat berhentinya bus malam ke Siem Reap yang akan EHS naiki. Selain itu lokasinya berada di riverside (pinggir sungai) yang oleh pemerintah disulap menjadi taman yang sangat nyaman. Selain itu banyak cafe dan street vendor yang memudahkan kita untuk mencari makanan. Karena EHS sudah cocok dengan hostel ini, maka untuk di Siem Reap EHS juga menggunakan One Stop Hostel juga. Karena memiliki lokasi yang strategis juga.

Sesampai di hostel, EHS check in mengatur barang dan mandi. Enaknya tinggal di hostel itu karena kita bakal sekamar dengan orang lain, yang berarti kita tidak akan sendirian walaupun kita lagi traveling sendirian. Setelah semuanya selesai, EHS memutuskan mengunjungi Wat Phnom dan setelah itu mencari makan. Beruntungnya EHS karena teman sekamar EHS mau ikut bersama dengan EHS.


Wat Phnom

Wat artinya kuil dan Phnom artinya bukit, jadi arti wat phnom adalah kuil yang dibangun diatas bukit. Tidak ada yang spesial dari kuil ini. Tetapi sejarah kuil ini yang menjadikannya spesial. Konon ada seorang janda kaya bernama Penh yang menemukan pohon koki di sungai. Dan ternyata di dalam pohon itu terdapat patung Budha yang terbuat dari perunggu. Kemudian janda itu membuat kuil diatas bukit untuk melindungi patung tersebut. Dan akhirnya raja membangun kuil untuk menghormati janda itu, dan membuat nama janda tersebut untuk kota ini. Jadi Phnom Penh memiliki hubungan dengan kuil ini dan janda yang membangun kuil ini.