Friday, December 25, 2015

Japan 2015: Arashiyama, Kinkaku-ji, Higashiyama, Kiyomizudera, Fushimi Inari

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015

Sebelum melanjutkan cerita, EHS mau mengucapkan Selamat Hari Natal bagi Sahabat EHSNOUTA yang merayakannya. 


Setelah beberapa hari di Tokyo yang dilewati dengan (kebanyakan) belanja, rasanya perjalanan EHS di Jepang dimulai sejak di Kyoto. Salah EHS sendiri sih, karena EHS sudah tau kalau Tokyo kebanyakan tempat perbelanjaanya yang terkenal, justru menyediakan hari paling lama di sana. Sebetulnya Tokyo juga tidak melulu tempat belanja, ada Disneyland and Sea yang karena cuaca tidak bersahabat jadi banyak acara dibatalkan, selain itu seharusnya ada Fujiko F. Fujio Museum alias Doraemon Museum yang EHS tidak datangi karena luar kota (dan EHS sedikit menyesal T.T), dan juga ada Edo Museum (outdoor) yang juga terletak di luar kota. Tapi untungnya EHS sudah memiliki pola pikir dengan ekspektasi yang rendah, terkadang sesuatu yang biasa bisa menjadi kejutan.


Senin, 5 Oktober 2015

Setelah semalaman tidur nyenyak di dalam bus, sampai juga di Kyoto. Keluar dari bus, kita sudah disambut oleh udara dingin di Kyoto dengan sedikit kabut. Ya, inilah yang kucari. Jalan sedikit keluar dari Kyoto Station, aku sudah merasakan kalau bakal jatuh cinta sama kota ini. Ritme hidupnya, suhunya, jalan-jalan menuju penginapan beserta banyak restaurant kecil yang menawarkan menu sarapan pagi yang baru saja matang, café-cafénya, semua aku suka. Kurapatkan jaketku karena tidak beberapa lama, aku mulai kedinginan.

Sesampai di penginapan, kita menitipkan barang dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang kita lakukan selama di bus. Cemilan di Jepang memang enak-enak. Karena sebelum tidur makan banyak, maka bengkak juga akhirnya wajahku. Padahal di Kyoto ini bakal banyak tempat wisata yang dikunjungi. Yah, berharap saja wajah bengkaknya cepat menyusut.

Jam menunjukkan pukul 10.00. Lagi-lagi jadwal meleset, sehingga aku harus memutar otak untuk membuang sebagian jadwal dan memikirkan rute maupun alat transportasi yang akan digunakan. Untungnya juga, jadwal yang dibuang memang terkenal bagusnya kalau musim bunga sakura. Jadi tidak terlalu menyesal juga.

Arashiyama

Untuk menuju Arashiyama, kita perlu kembali ke Kyoto Station. Enaknya menginap di Kyoto Station yaitu mudahnya transportasi, karena semua tempat bisa dituju dari Kyoto Station. Jangan malu bertanya, walaupun Kyoto tidak sebesar Tokyo, tapi Kyoto Station juga membingungkan karena banyaknya jalur yang ada.

Arashiyama merupakan daerah di bagian barat Kyoto. Terkenal dengan pemandangan alamnya yang cantik dan sederetan pohon bambunya. Kalau punya waktu banyak, menjelajah Arashiyama sendiri bisa memakan waktu dari pagi hingga sore. Jangan lewatkan menaiki kereta api wisata di sini. Karena EHS tidak punya waktu banyak, maka EHS hanya melewati Bamboo Groves dan Tenryu-ji Temple yang menyembah dewa petir.


Friday, December 18, 2015

Japan 2015 Shopping Time Part 2 (Skytree, Ginza, Odaiba, Harajuku, Shibuya)

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015

Di postingan kali ini, EHS akan gabung 2 hari yang isinya belanja semua. Sebetulnya bukan belanjanya yang heboh, karena teman-teman EHS hanya belanja sepatu. Di Tokyo, daerah-daerah yang terkenal memang merupakan daerah belanja. Sebut saja Shinjuku, Harajuku, Shibuya, Ginza yang namanya sangat popular, itu semua merupakan tempat belanja dengan karakter masing-masing.


Sabtu, 3 Oktober 2015

Tokyo Skytree dan Tokyo Solamachi


Tokyo Skytree ini menara pemancar TV tertinggi di Jepang menggantikan Tokyo Tower dan menjadi landmark Tokyo. Terdapat 2 tempat observasi dengan ketinggian 350 meter dan 450 meter, yang menjadikan tempat ini observasi tertinggi di dunia. Kita dapat naik ke atas dengan membayar JPY 2,060 untuk yang pertama, dan tambahan JPY 1,030 kalau ingin mengunjungi yang tertinggi. Tentu saja EHS tidak naik. Kan sudah EHS bilang, tiba-tiba uang Yen EHS minipis tanpa sebab yang penting hahaha .. Dan akhirnya EHS dan teman-teman ke Tokyo Solamachi, mall yang berada tepat di bawah Tokyo Skytree. Kita ke Tokyo Solamachi tujuannya hanya satu, cari counter Onitsuka Tiger, merk sepatu ternama dari Jepang. Dan Jepang terkenal dengan barangnya yang dijual dalam negeri bakal lebih mahal tetapi lebih bagus daripada buat ekspor. Makanya teman-teman EHS ke Onitsuka Tiger buat cari yang Japan Made yang tidak akan bisa ditemukan di Negara lain.

Friday, December 11, 2015

Japan 2015: Shopping Time Part 1 (Gotemba, Shinjuku)

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015

Setiap pergi berwisata, EHS selalu menyiapkan dana untuk belanja. Biasanya sih tidak banyak, dan kebanyakan juga masih sisa. Berhubung kali ini perginya sama teman-teman, maka EHS menyiapkan dana lebih untuk belanja (masih dalam kadar yang tidak berlebihan kok). Tidak mau juga kan, kalo yang lainnya belanja dan kamu hanya duduk dan prihatin hehehe ..


Jumat, 2 Oktober 2015

Tujuan hari ini adalah Gotemba Premium Outlet yang terletak di luar Tokyo. Gotemba merupakan kota kecil dekat dengan Gunung Fuji. Dalam rencana awal, EHS inginnya pergi ke Hakone Area dengan menggunakan Hakone Free Pass. Dengan Hakone Free Pass, kita dapat mengakses berbagai macam transportasi di Hakone untuk minimal 2 hari. Harga 2 hari pass JPY 5,140 dan 3 hari JPY 5,640. Atraksi utama di Hakone adalah ke puncak Owakudani dan berlayar di Lake Ashi. Sayangnya Owakudani sedang ditutup karena menaiknya aktivitas dari gunung tersebut. Karena harga yang mahal tapi tidak lengkap, maka EHS memutuskan untuk tidak ke Hakone tapi hanya ke Gotemba Premium Outlet saja. Website Hakone Free Pass dapat dilihat di Odakyu dan referensi lain di Japan Guide.

Friday, November 27, 2015

Japan 2015: Tokyo Disneyland and Disney Sea

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015


Kamis, 1 Oktober 2015.

Setiap orang dewasa pasti pernah mengalami masa muda. Seperti kita juga, biar pun belum bisa dibilang dewasa seutuhnya (soalnya kadang kita kekanak-kananan), tapi kita mau merasakan kembali saat-saat indah itu. Makanya jadwal kita kali ini adalah ke Disneyland dan Disney Sea.

Friday, November 13, 2015

Japan 2015: Asakusa, Ameyoko, Akihabara

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015



Rabu, 30 September 2015.

Hari ini merupakan hari pertama EHS menginjakkan kaki di Tokyo. Ada perasaan campur aduk di dalam hati EHS, antara excited ingin menaklukan jadwal dan capai yang luar biasa. Gara-gara tidur tidak nyenyak di bandara (bisa dilihat di sini Tidur Di Bandara Haneda), EHS merasa hampir sakit. Padahal EHS sudah makan, minum vitamin, tapi EHS merasa masih ‘ngeleyang’ (baca ringan atau setengah melayang). Padahal dulu sewaktu masih di rumah, EHS bilang pada teman-teman, kalau ikut EHS itu lumayan berat, karena EHS berusaha mengeluarkan uang seminim mungkin. Ga taunya EHS sendiri yang tumbang, sedangkan teman EHS masih segar bugar.

Maksud hati bakal bangun jam 5.30 pagi, bersih-bersih, beli tiket terusan, terus siap mengeksplore Tokyo. Ga taunya loket tiketnya buka jam 08.00. Ya sudah, mau ga mau tetap harus menunggu. By the way, kereta api di Tokyo ini banyak macamnya. Ada yang bernama JR, Subway, Metro, dan beberapa milik pribadi. Tiga pertama ini paling sering dipakai turis. Hari ini, EHS rencananya membeli tiket Welcome! Tokyo Subway Ticket 1 day seharga JPY 1200, yang dapat digunakan untuk perjalanan dari bandara ke Tokyo (sekali pakai) dan tiket terusan selama 1 hari (sampai jam 12 malam) menggunakan Subway dan Metro. Maka itu, EHS menjadwalkan ke Asakusa, Tsukiji Fish Market, Ameya Yokocho, Akihabara, Tokyo Skytree, yang semua dapat dicapai memakai Subway dan Metro. 

Friday, November 6, 2015

Tidur Di Bandara Haneda

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015


Wow .. 

Ini merupakan pengalaman pertama kali EHS tidur di bandara. Banyak master-master traveling yang sudah pernah tidur di bandara, dan EHS ingin sekali mengincip juga sekali-kali.

Ada berbagai pertimbangan sih sebetulnya untuk menginap di bandara, dan EHS akan mengulasnya. Keuntunganya sih irit di ongkos transportasi dan penginapan. Bagi yang naik pesawat dengan jam kedatangan malam, hal ini bisa sangat menghemat. Karena biasanya kalau malam hari, banyak transportasi murah sudah tidak berjalan. Adanya taxi yang super mahal dengan surcharge-nya. Selain itu, kita dapat menghemat penginapan untuk satu malam. Lagian di Bandara Haneda yang bagian international buka 24 jam. Ada beberapa tempat makan yang buka 24 jam.

Tapi yang namanya menginap di bandara itu berarti tidak ada ranjang yang layak, jadi siap-siap dengan keadaan yang di luar zona nyaman. Tidur tidak bisa nyenyak, badan sakit semua. Maka dari itu, EHS mengakali dengan perbekalan yang lumayan membuat  EHS merasa nyaman, yaitu:

Friday, October 23, 2015

Itinerary Japan 2015

Klik di sini untuk mengetahui pembuatan Free Visa Waiver Jepang dengan E-Passport

Klik link dibawah ini untuk cerita lebih lanjut. (dalam pembuatan / under construction)


Makan Pagi
Pagi
Makan Siang
Siang
Snack
Malam
Makan Malam
Penginapan
Hari 1





Hari 2

Khaosan Original
Hari 3
Bekal Sevel
Ramen hostel
Khaosan Original
Hari 4


Khaosan Original
Hari 5
Hostel
Khaosan Original
Hari 6

Hari 7
Matsuya

Ramen di Pontocho
Kyoto Hana
Hari 8

Shinkansen ke Osaka + Fukushima
Indomie
J-Hoppers
Hari 9
Yoshinoya Natto
Izakaya
J-Hoppers
Hari 10

Terbang ke Surabaya







Ohaio Gozaimas!!

EHS baru aja pulang dari Jepang, tapi sudah kangen berat nih. Jepang emang ngangenin banget deh.
Tau ga apa yang paling ngangenin dari Jepang?

Makanan? Pemandangan? Green tea? Kit kat?

Iya, itu juga sih. 

Tapi yang paling ngangenin adalah cewek-ceweknya hahaha ..  Bening banget. Ga semuanya cantik sih. Tapi sejauh mata memandang, EHS ga pernah lihat orang gemuk di sana. Yang ada sedang dan langsing. Jadi semua terkesan JAV (Japanese Adult Video) banget hahaha .. Siapa sih yang ga suka ‘Jepang’. Bayangin aja kalau mereka bilang KIMOCHI, siapa yang bisa tahan (sekarang bayangin kalau di perempatan shibuya semua orang bilang kimochi, pasti kamu muntah hahaha). Dan kebetulan lagi, EHS perginya ditemani sama 3 serigala buas yang kalo melihat ada cewek cantik lewat langsung senyum-senyum mesum sendiri hahaha ..

Tunggu saja ceritanya di postingan selanjutnya. EHS kali ini akan membahas garis besar tempat yang EHS kunjungi. Dan sorry kalau EHS update blog nya lama banget. EHS terserang penyakit MALAS hahaha .. Padahal jadwal EHS pergi sudah menumpuk. EHS cuma takut bakal tambah menumpuk terus, akhirnya dilompati hahaha .. Kembali ke cerita deh.

Friday, September 18, 2015

Bebas Visa Waiver Jepang dengan E-Passport

Waaahhhh J .. Tidak terasa, kurang beberapa hari lagi EHS berangkat ke Jepang. Doakan semua lancar ya, termasuk keuangannya yang sekarang lumayan bikin EHS stress berat. Jepang kan terkenal dengan mahalnya biaya hidup di sana. Dan EHS sudah cari banyak referensi supaya dapat berhemat sehemat mungkin disana. Untungnya, mulai 1 Desember 2014 yang lalu, bagi warga Negara Indonesia pemegang E-Passport atau paspor elektronik, dapat mendaftarkan ke kedutaan Jepang untuk Visa Waiver yang dapat digunakan layaknya visa secara gratis. Caranya? EHS akan menjelaskan caranya dibawah ini.

Syarat untuk dapat mengajukan visa waiver adalah kita harus mempunyai E-Passport. Untuk melihat cara membuat e-passport dapat dilihat disini. Setelah memiliki e-passport, kita hanya perlu mendatangi Kedutaan Besar Jepang. Perlu diperhatikan, biasanya Kedutaan Jepang sangat ketat dengan urusan domisili untuk proses pembuatan Visa Jepang biasa. Misal KTP kita Bali, maka kita hanya dapat membuat Visa Jepang hanya di Bali, tidak bisa di Jakarta atau Surabaya. Tapi untuk Visa Waiver, EHS tidak yakin domisilinya ketat apa tidak. Karena teman EHS yang KTP nya Bali, bisa mendapatkan Visa Waiver di Surabaya. Entah itu beruntung karena kelewatan, atau emang boleh kalau hanya Visa Waiver.

Untuk melihat pembagian wilayah yurisdiksi atau wilayah kerja bisa dilihat disini http://www.id.emb-japan.go.jp/conind.html. Dan untuk Kedutaan di Surabaya, kebagian untuk mengurus pembuatan Visa Jepang daerah Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.

Setelah sampai di Kedutaan Jepang, maka kita akan mengisi buku tamu, dan meninggalkan handphone di tempat penitipan di security depan. Lalu kita diijinkan masuk dan mengambil nomor antrian *tidak tau gunanya nomor antrian lha wong yang antri sebelum EHS cuma ada 1 orang dan ga ada orang dibawah EHS alias SEPI hahaha*. 

Setelah nomor kita dipanggil *langsung ga pake nunggu*, kita harus memberitahu kalau ingin mengajukan Visa Waiver, dan petugas akan memberi selembar formulir yang harus di isi.


Setelah mengisi, kembalikan formulir tersebut, dan petugas akan mencetak kertas untuk mengambil E-Passport yang sudah ditempeli Visa Waiver Jepang keesokan harinya. Sangat mudah bukan hahaha ..


Perlu diperhatikan, Visa Waiver yang diberikan ini masa berlakunya selama 3 tahun, tetapi sekali datang hanya bisa menginap selama 15 hari saja. Jadi, jika kamu pengguna E-Passport, tetapi kamu butuhnya menginap lebih dari 15 hari, kamu harus apply Visa Turis biasa. Atau bisa juga kamu tinggal di Jepang 15 hari, terus keluar dari Jepang, dan masuk kembali ke Jepang. Dan yang tidak kalah pentingnya, apabila e-passport sudah habis masa berlakunya, walaupun Visa Waiver masa berlakunya masih lama, maka Visa Waiver akan tidak berlaku juga mengikuti E-Passport. Kita dapat mengajukan Visa Waiver kembali, jika e-passport yang baru sudah jadi.

Untuk pengambilan keesokan harinya, apabila kamu perginya satu group, maka surat pengambilannya hanya dibuatkan 1. Dan pengambilan e-passport boleh diwakilkan kepada salah satu group tersebut yang juga sama-sama mengajukan Visa Waiver .

Selesai sudah pembuatan Visa Waiver Jepang. Dan jangan lupa untuk mengambil handphone yang disimpan di security depan. Arigatou gozaimas ..

Oh iya, EHS dapat watermark baru dari kakak Alethea yang cantik, baik hati dan tidak sumbung. Dan EHS cuma ingin pamer hahaha ..

Friday, August 28, 2015

[REVIEW] Java Banana Hotel Bromo

Wow .. Lama banget EHS ga pernah update blog. Maklum sibuk banget akhir-akhir ini.
“Emang EHS sibuk apaan sih?” 
“Iya nih, EHS sibuk banget mainin game-game lawas hahaha .. ”
“Game apaan sih?”
“Final Fantasy series. Mulai dari yang Final Fantasy I sampe Final Fantasy XII. Sibuk banget, kan.”
Hahaha .. Bener sekali, EHS dulu suka banget main game. Bahkan EHS kuliah jurusan informatika gara-gara ingin buat game dan bekerja di Square Enix Jepang. Tapi semua berjalan tidak sesuai rencana. Tapi EHS percaya rencana Tuhan jauh lebih indah dari pada rencana manusia.
“Terus apa hubungannya dengan game?”
Ga ada hubungannya sih, itu cuma trailer postingan EHS berikutnya yang bakal membahas soal Jepang. Karena …… EHS AKAN KE JEPANG hahaha ..



********************


Balik lagi ke Java Banana. Ngomong-ngomong soal banana a.k.a pisang, EHS jadi teringat tentang waktu pertama kali ke Penang, Malaysia. Waktu itu EHS naik minivan dari Hatyai ke Penang. Ada 2 turis cewek di sebelah EHS. Dan ketika memasuki kota Georgetown.
“Eh, lihat itu! Ada Hostel Yellow Banana. Kelihatannya bagus, apa kita menginap disana saja?”
“Wew .. Yellow Banana? Jangan dong!!!! Rasanya itu hostel buat para GAY deh.”
EHS yang duduk di sebelah mereka sampai bingung. Emang apa hubungannya banana atau pisang sama gay? Ya emang mirip sih ‘yang disukai gay’ sama pisang hahaha. Tapi apa setiap segala sesuatu yang ada banana-nya pasti gay? Apa kalau Java Banana juga diartikan sebagai “pisang”-nya orang Jawa?

Java Banana Hotel sampai saat artikel ini ditulis, merupakan hotel paling bagus yang ada di kawasan Gunung Bromo. Lokasinya di Wonotoro, Sukapura, Probolinggo dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan air laut yang berarti lumayan dingin. Suhu rata-ratanya pada waktu siang hari sekitar 14°C dan pada waktu malam hari sekitar 4°C.

Pertama kali masuk kawasan hotel ini, akan dimanjakan dengan taman hijau dan beberapa tanaman paku-pakuan dan pinus khas tanaman pegunungan. Udara yang segar, jauh dari polusi, cocok sekali untuk bersantai bersama keluarga.





Friday, July 31, 2015

Mengejar Matahari di Bromo

Gunung Bromo merupakan salah satu wisata alam andalan di Jawa Timur. Pesonanya terkenal sampai ke manca negara. Sebagai gunung yang masih aktif, dengan letusan terakhir pada tahun 2010 sampai pertengahan 2011, Bromo mempunyai kawah yang terus menerus mengeluarkan asap belerang yang menambah kecantikannya. 

Lokasi dan Bagaimana cara ke sana:
Dari Surabaya, bisa menggunakan bus menuju Probolinggo. Setelah itu dilanjutkan menggunakan angkutan umum atau biasa disebut kol menuju ke Cemoro Lawang. Tapi EHS menggunakan mobil pribadi untuk melakukan perjalanan kali ini.


Apa saja yg perlu dibawa:

  • Jaket. Walaupun Indonesia beriklim tropis, tetapi di Gunung Bromo kalau malam bisa menjadi sangat dingin. Suhu bisa turun sampai 8 derajat.
  • Sepatu. Menurutku kita butuh sepatu, karena kalau sandal kurang bisa melindungi kaki kita dari dingin.
  • Penutup telinga atau topi dari wool yang menutupi telinga. EHS lumayan tahan terhadap dingin. Tetapi waktu pagi hari di kaki Gunung Bromo sebelum memanjat naik, mendadak sangat dingin sampai akhirnya EHS memakai topi.
  • Sarung tangan. Keterangan sama seperti penutup telinga.
  • Sun block. Walaupun disana sangat dingin, tetapi jangan lupakan sun block. Karena panasnya matahari mungkin tidak terasa, tetapi sinarnya yang merusak kulit tetap ada. EHS meremehkan hal ini sehingga pulangnya, kulit EHS mengelupas.
  • Pelembab bibir dan kulit. EHS juga tidak membawa 2 item ini. Karena kesalahan ini, akhirnya bibir EHS pecah-pecah. Tetapi hal ini tidak termasuk parah, karena durasi EHS menginap di Bromo hanya 2 malam.
  • Vitamin. EHS selalu bawa vitamin kalau pergi. Karena EHS tidak mau jatuh sakit waktu pergi. Jadi multivitamin berguna untuk menjaga kekebalan tubuh.

Friday, July 10, 2015

Singapore – Food Adventure


Untuk sebelumnya, EHS ucapkan selamat berbuka puasa bagi Sahabat EHS yang menjalankannya. Karena dalam momen puasa, makanya postingan ini EHS jadwal di pukul 19.00, untuk menghormati Sahabat EHSNOUTA yang sedang melaksanakan puasa. Semoga ibadahnya lancar.

Baru kali ini EHS pergi ke suatu tempat, tapi tujuan utamanya hanya makan, makan dan makan hahaha .. Sebetulnya EHS SANGAT SUKA SEKALI makan. Masih ingat kan kalau EHS pernah gemuk kayak babi (kalau ga ingat bisa dilihat disini), rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa EHS suka makan. Tetapi siapa sih yang ga suka makan? Makanya EHS buat jadwal itinerary yang tujuan utamanya adalah makan.


Ssikkek


Siapa yang belum pernah makan samgyupsal, atau Korean BBQ lainnya? Korea yang lagi naik daun, melebarkan sayapnya dengan berbagai metode. Mulai dari dramanya, k-pop idol, dan sekarang makanan dan dessert-nya. Ssikkek ini merupakan restoran AYCE (all you can eat) yang menyediakan buffet aneka macam daging dan masakan korea. Dan enaknya lagi, kita bebas mengambil apa saja selama kita sanggup menghabiskan. Biasanya, resto seperti ini menerapkan denda kalau kita tidak dapat menghabiskan apa yang kita ambil, tapi EHS tidak tau juga sih untuk resto ini. Soalnya EHS ambilnya semampu EHS makan sih.

Friday, July 3, 2015

Singapore 2015: Garden by the Bay


Akhirnya kesampaian juga EHS pergi ke tempat ini. Sudah buka lumayan lama sih, tapi ada saja halangan untuk datang ke tempat ini. Tujuan EHS ke Singapore kali ini sebenarnya juga mengunjungi Great Singapore Sale. Tapi GSS-nya agak mengecewakan. Diskonnya tidah seheboh waktu EHS kesini saat ini Great Singapore Sale 2013. Tujuan lainnya adalah untuk memerawani E-Passport baru EHS. Untuk cara membuat E-Passport dapat dilihat disini (E-Passport).

By the way, EHS ini pecinta flora dan fauna. Hobi ini bermula dari waktu kuliah. Waktu itu EHS duduk di depan rumah, terus ada tukang jual bunga lewat bawa beraneka macam mawar. Tapi ada satu mawar yang aneh yang melintas di mata EHS, yaitu mawar hijau. Tergeraklah hati EHS karena keanehannya. Mawar hijau tidak seindah mawar yang lain, karena hampir mirip bunga sama daunnya. Tapi EHS tertarik karena belum pernah EHS melihat mawar berwarna hijau. Setelah itu tanaman menjadi salah satu hobi EHS. EHS sering pergi ke pasar bunga, waktu itu di Bratang, Surabaya. Sampai sempat mengikuti arus tanaman kekinian, mulai dari anthurium (gelombang cinta, jenmani), adenium (kamboja jepang), euphorbia, pink lipstick (lupa namanya), nephentes si pemakan serangga (kantung semar), anggrek, lavender, eucalyptus (minyak kayu putih), sirih merah, cemara (udang dan salju), ekor kera (termasuk pakis-pakisan), silver, kaktus, nanas-nanasan (lupa namanya), lidah mertua, lidah kamu, bibir kamu, senyum kamu, tambah ngaco hehehe .. Tapi yang EHS sebutkan sampai lidah mertua itu benar adanya. Kesalahan dimulai dari lidah kamu yang menggelitik, bibir kamu yang sexy dan senyum kamu yang membuatku ingin berbuat dosa hahaha .. Efek pertama hobi tanaman adalah taman rumah jadi sangat indah. Lama kelamaan, karena kurang tempat tapi tetap beli terus, jadi berkesan kayak hutan hahaha .. Sampai teman-teman EHS selalu bilang, rumah EHS seperti hutan rimba, karena banyak tanaman dan ada anjing 1 ekor, kura-kura ninja (Michelangelo dan Raphael), hamtaro (hamster dari 2 jadi banyak sampai mereka saling memakan sampai akhirnya EHS jual, sisakan seekor jantan dan 4 betina untuk diternakan, terus tiap beranak dijual untuk beli makanan anjing hahaha .. *jahat*), dan terakhir love birds. Jadi bisa mengertikan kalau pecinta tanaman masuk ke taman yang indah, rasanya ada kupu-kupu dalam perut yang menggelitik mau keluar hahaha ..

Garden by the Bay ini taman yang sangat luas, padahal Singapore kan negara kecil. Tapi EHS selalu salut dengan Negara kecil ini. Singapore kalau membuat suatu atraksi selalu tidak mau setengah-setengah. Jadinya taman (seharusnya disebut juga dengan rumah kaca) yang keren ini.
Highlight dari Garden by the Bay ini adalah OCBC Skyway beserta Supertree, Cloud Forest dan Flower Dome. Makanya hanya tiga itu saja yang bayar. EHS tidak mengunjungi Supertree, hanya melihat pertunjukan lampunya saat malam pada jam-jam tertentu dari kejauhan. Cloud Forest berisi tentang tanaman yang ada di hutan hujan tropis. Flower Dome ini yang membuat EHS sangat bahagia di setiap EHS melangkah mengelilinginya. Biasanya tiket masuk Cloud Forest dan Flower Dome dijual dalam satu tiket. Harga menurut webnya SGD 20. EHS banyak mencari di internet kalau Changi Recommends di airport merupakan agen termurah untuk beli tiket ini, ternyata di penginapan EHS bisa lebih murah selisih 1 dolar hehehe .. Dan yang paling penting, jangan kuatir kepanasan kalau ke Cloud Forest dan Flower Dome, karena ada pendingin ruangannya dalam rumah kaca besar itu.

Friday, June 26, 2015

Cara Membuat E-Passport


Ada berita gembira untuk kalian semua. EHS mau pergi ke Jepang nih hahaha .. (berita gembira apa cuma mau ngiming-ngiming doang *ga tau iming-iming ini bahasa Indonesia atau bahasa Jawa*). Dan EHS sangat bersyukur, karena semua waktunya PAS. Waktu EHS beli tiket pesawat ke Jepang ini, belum ada berita tentang pembebasan Visa Jepang bagi pengguna paspor elektronik atau e-passport. Tidak lama kemudian baru diberlakukan. Dan kebetulan lagi, paspor biasa EHS sudah hampir habis masa berlakunya. Karena kalau paspor belum mau habis masa berlakunya tidak dapat ganti paspor (biasanya sekitar 6 bulan sebelumnya sudah diperbolehkan). Makanya EHS sangat bersyukur atas waktu yang PAS ini.

Karena EHS tinggalnya di kota kecil di Jawa Timur, maka pembuatan paspor elektronik terdekat adalah di Surabaya. Dan EHS sebetulnya tidak terlalu suka untuk membuat paspor di Surabaya karena antriannya yang panjang dan kadang setelah antri, kuota sudah habis, jadi harus datang besok lagi. Karena itu kita harus datang sangat pagi. Lain halnya dengan membuat paspor di Kediri. Kita datang jam 09.00 pun masih bisa, dan antriannya ga sepanjang kepunyaanmu hahaha .. Tetapi apa boleh buat, demi visa gratis, EHS melakukan juga.

Sebetulnya tidak ada perbedaan cara antara membuat paspor biasa sama e-passport. Hanya harganya saja yang berbeda. Dokumen yang perlu dipersiapkan adalah:
1. Kartu Tanda Penduduk / KTP
2. Kartu Keluarga / KK
3. Akte lahir (beserta surat ganti nama kalau ada)
4. Ijazah (yang ada tempat, tanggal lahir, nama orang tua)
5. Surat nikah (kalau ada)
6. Paspor Lama (kalau pergantian paspor)

Pukul 05.45 EHS sudah sampai di Kantor Imigrasi Surabaya yang di daerah Waru. Pintu gerbang imigrasi masih belum di buka, tetapi antrian sudah terlihat. Begitu dibuka, semua pada berlari untuk mencapai pintu layanan imigrasi untuk mengantri nomor urut. Jam 07.30 nomor antrian diberikan. Saran EHS, kita harus pandai bergaul, agar menunggu jadi tidak membosankan. Atau bisa juga bawa buku bacaan, novel, dll. Jangan lupa untuk berpakaian rapi, usahakan kalau mengurus surat resmi dengan berpakaian rapi. Takutnya sudah antri lama, terus ga diperbolehkan masuk gara-gara pakai sandal japit, kaos oblong, celana pendek.

Setelah nomor antrian diberikan, kita mengantri lagi untuk mendapatkan map beserta formulirnya. Harap diperhatikan, mapnya GRATIS. Jaman dulu, map gitu saja juga bayar. Berarti, tandanya Indonesia semakin berbenah diri.

Setelah menerima map, mengisi formulir, dan melengkapi persyaratan seperti fotocopy berkas. Maka kita menunggu nomor kita dipanggil. Jangan kuatir kalau belum fotocopy, di sana ada toko semacam koprasi khusus untuk fotocopy, tentunya antri lagi karena banyak yang belum fotocopy. Fotocopy dalam bentuk A4 dan tidak boleh digabung ataupun dipotong (misal KTP). Bagi yang baru pertama kali buat paspor, perlu materai Rp. 6.000,- dan koperasi ini juga menjual materi. Perlu diperhatikan juga, berkas asli harus dibawa, dan ditunjukkan kepada petugas saat interview.

Setelah menunggu sekitar 3 jam, nomor EHS pun keluar di layar LCD beserta meja layanannya. Datangi mejanya, interview sedikit, foto selfie yang cakep *jangan genit, jangan alay, jangan sok imut sambil menggelembungkan mulut dan meletakkan jari telunjuk di atasnya*, memindai sidik jari, menunggu disetujui Jakarta, menerima kertas yang digunakan untuk pembayaran paspor di Bank BNI, selesai deh (jangan lupa untuk memeriksa berkas asli yang diterima sudah lengkap apa belum). Semua itu butuh waktu sekitar 15 menit. Setelah itu pulang. JANGAN LUPA SENYUM DAN BERTERIMA KASIH sama petugas imigrasinya, kasihan mereka jenuh. Berkutat dengan file orang lain, dan terkadang ada alat yang rusak, terkadang ada pemohon yang rewel, ada yang paspor hilang tapi pura-pura belum punya (jangan kuatir, semua bakal ketahuan kok). Jadilah orang yang mudah tersenyum dan berterima kasih, mereka bakal senang walaupun sesaat.

Biaya untuk paspor elektronik yang 48 halaman IDR 655.000,- dibayar di Bank BNI dengan menunjukkan surat yang tadi. Dan ada tambahan charge IDR 5.000,- Jadi total IDR 660.000,-
Kalau paspor biasa butuh waktu 3 hari kerja. Kalau paspor elektronik butuh waktu 7 hari kerja (sabtu, minggu tidak dihitung). Setelah itu, kita dapat mengambil paspor baru kita. Perlu diketahui, pengambilan paspor BOLEH diwakilkan oleh saudara yang ada didalam 1 KK (kartu keluarga). Dan akhirnya paspor elektronik atau e-passport sudah ada ditangan.




Paspornya sudah diperawani hahaha ..

Untuk selanjutnya akan EHS bahas tentang mendaftar visa Jepang gratis dengan e-passport link under constructed

Tuesday, June 9, 2015

Mainan Baru LG G4 – Life is Good



Setuju banget sama slogannya si LG ini. Life is Good. Semua harus disyukuri. Dan EHS sangat senang dapat mainan baru, ya si LG G4 ini. EHS memesan lewat preorder dari lazada.co.id dan EHS sangat puas dengan ponsel pintar baru ini. Sebetulnya EHS bukan penggemar teknologi. Jadi EHS tidak selalu menuntut untuk beli produk terbaru. Tapi berhubung Samsung S3 EHS sudah terlalu biasa, maka perlu dong sekali-kali ganti yang baru.

Pertama kali, EHS agak under estimate sama LG. Kan masih ga setenar teman-temannya. Tapi adik EHS beli LG G3 dan dia sangat puas. Ternyata G3 jadi best phone 2014 karena bisa dikatakan teknologinya bagus dengan harga yang lebih terjangkau dari pada teman-temannya. EHS pertama juga memutuskan untuk beli G3. Tapi ternyata LG mengeluarkan G4 nya dengan leather case dengan emboss G4 yang membuat EHS langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Selain itu, system unlock yang menggunakan knock code (dengan kode mengetuk layar) sangat  menyenangkan dan keren.  Dan tetap, LG G4 masih terbilang paling murah diantara teman-temannya yang teknologinya sebanding, maka EHS memutuskan untuk membeli G4 (waktu itu masih belum release).



Penantian panjang untuk waktu release-nya terobati dengan iklan-iklan LG G4 yang membuat EHS tambah kesengsem. EHS kurang pintar teknologi, tapi kamera LG G4 dengan lensa belakang 16 MP dan kamera depan 8 MP yang bisa disetting manual mode mirip dengan kamera DSLR, seperti mengatur ISO, fokus, shutter speed itu sangat menggiurkan. Lagian yang jadi LG Ambassador ini si Lee Min Ho yang gantengnya 11-12 sama EHS (silahkan muntah dulu hahaha). Jadi tambah ga sabar untuk cepat-cepat membeli smart phone dengan kulit hitam manisnya ini.



Akhirnya LG mengeluarkan preorder, dan seperti yang sudah EHS bilang, EHS dapat dari Lazada yang bekerja sama dengan Erafone. Selang beberapa hari, kiriman datang dengan kondisi yang sangat bagus, mulus seperti paha "ayam", flawless seperti mukanya Shin Min Ah dan Song Hye Kyo. Dan yang menyenangkan, selain dapat handphone lengkap dengan batrai, charger dan headset, EHS dapat tambahan 1 batrai lagi, beserta casing untuk batrai, juga charger batrai yang individual, kartu memori 64 GB, juga voucher LG Rp. 250.000,- sebagai permintaan maaf dari LG karena terlambat (ga tau terlambat apa, release-nya mungkin).  Love it very much. Thank you LG. Life is (soooooo) Good.

Speknya dapat dilihat di sini LG atau gsmrena.





Tuesday, June 2, 2015

One Fine Day in Malacca

Postingan kali ini banyak fotonya, jadi mungkin agak lambat bukanya.



Hati Siapa Tak Luka – Poppy Mercury

hati siapa tak luka dan takkan kecewa

bila cintanya berakhir duka
apa hendak dikata
padi ku tanam tumbuh ilalang

hatiku telah patah dan menjadi duka

korban dari keangkuhan cinta
ingin ku raih bulan
apalah daya tangan tak sampai

kau putra bangsawan di tanah Malaka

aku hanya wanita biasa
mana mungkin cinta kita kan bersatu
bila ayah ibumu tak restu

reff:

di selat Malaka, di ujung sumatera
dua hati kita satu dalam cinta
di selat malaka, di ujung sumatera
cinta pun terpisah ku merana

kasih walau ada perbedaan antara kau dan aku

dan jarak memisahkan kita
namun cinta tetaplah cinta

**********

Pernah ingat dengan lagu diatas? Kalau ingat, berarti FIX kamu sudah tua. Karena lagu itu adalah lagu yang sangat popular dinyanyikan oleh Poppy Mercury awal tahun 90-an. Waktu itu EHS masih SD, masih imut. Tapi lagu itu melekat di hati EHS sampai sekarang. Dan Melaka menjadi salah satu tujuan EHS, ya gara-gara lagu itu juga.

Melaka (dalam bahasa Inggris disebut Malacca), merupakan salah satu destinasi favorit bagi warga Kuala Lumpur dan Singapore. Karena Melaka dapat dicapai 2 jam naik bus dari Kuala Lumpur, dan 4 jam dari Singapore. Selain itu, Jonker Street akan ditutup untuk kendaraan setiap weekend malam (jumat, sabtu, minggu) dan akan ada pasar dadakan di sana. Jangan lupakan Melaka River yang di sisi sungainya ada jalan setapak dan banyak rumah yang dijadikan café dan penginapan dengan banyak mural. Bayangkan keromantisannya berjalan berduaan dengan kekasih, menggenggam tangannya sambil menikmati mural dan melihat perahu kecil hilir mudik di sungainya. Kalau capek, berhenti di café, menyeruput bibir dia, eh salah, menyeruput beer dingin untuk mendinginkan nafsumu yang bergejolak dan mengecilkan apa yang tiba-tiba jadi besar. Jadi jangan heran kalau bakal banyak menemukan pasangan kekasih, atau selingkuhan yang melarikan diri dari Kuala Lumpur atau Singapore untuk sekedar menghabiskan weekend di sini. Selain itu, makanan di Melaka juga sangat terkenal, dan jangan lupakan es cendolnya maupun cendol duriannya yang …… (tidak terkatakan). Jadi, timbang tambah gundah gulana, ga tahan dengan pikiranmu yang kotor karena membayangkan apa yang dilakukan pasangan selingkuh di Melaka pada malam hari, mending ikuti perjalanan EHS di Melaka, biar nanti kamu bisa pergi ke sana melakukan hal yang tadi terlintas di pikiranmu yang kotor.