Pergi ke Myanmar ini seperti kita flash back ke Indonesia tahun 1990 an. Dengan banyaknya orang baik pria maupun wanita yang memakai longyi (seperti sarung), juga kotornya jalan juga trotoar karena banyaknya orang yang masih mengunyah sirih dan meludah sembarangan. Tetapi setiap negara punya keistimewaan sendiri-sendiri, dan EHS sangat bersyukur dapat melihat keberagaman yang diciptakan oleh Tuhan. Highlight perjalanan EHS seperti dibawah ini:
Bagan
1. Kuil-kuil di Bagan.
Kalau kamu mencari di google mengenai Myanmar, Bagan adalah
yang pertama kali bakal kamu temukan. Karena kota ini merupakan kota yang masih
dijaga pelestarian bangunan bersejarahnya. Di Bagan, kita bakal menemukan
banyak kuil yang dapat kita jelajahi baik naik sepeda, e-bike, maupun dokar.
Mencoba e-bike adalah salah satu kesenangan tersendiri.
2. Mt. Popa
Selain itu, kamu dapat melakukan tur setengah hari menuju ke
Mt. Popa. Jadi Mt. Popa ini merupakan gunung yang diatasnya ada kuilnya.
Kuilnya sendiri termasuk biasa, tetapi yang luar biasa adalah ketika kita
melihat kuil itu dari tempat yang lain. Selain itu, dari atas kuil, kita dapat melihat
pemandangan yang spektakuler, dan bahkan kita dapat melihat kota Bagan.
Mandalay
3. Mandalay City Tour
Di kota Mandalay ini, terdapat Royal Palace, kuil-kuil yang
tersebar, dan yang terutama adalah Mandalay Hill. Sama seperti Mt. Popa,
Mandalay Hill ini juga kuil yang terletak diatas bukit. Pemandangan dari atas
bukit inilah yang menjadi puncaknya. Karena dari atas sini, kita dapat melihat
kota Mandalay, bahkan Royal Palace masih kelihatan jelas dari atas sini.
Apalagi kalau datang di waktu matahari terbenam, bakal terasa daya magisnya.
4. Ancient City Tour
Selain dalam kota Mandalay, kota-kota di sebelah Mandalay
ini yaitu Amarapura, Sagaing dan Inwa juga
memiliki daya pikat yang sama. Secara mereka adalah kota kuno. Memiliki banyak
kuil, dan monastery yang masih ditinggali sampai sekarang. Dan terdapat bekas kerajaan
yang jejaknya masih dapat kita lihat sampai sekarang. U-Bein bridge yang
terkenal juga terdapat di salah satu kota ini.
Yangon
5. Scott Market (Bogyoke
Market)
Mendekati hari terakhir, biasanya akan bingung untuk
belanja. Cenderamata yang biasa dibeli di Myanmar ini biasanya Longyi (sarung
khas Myanmar biasanya dari sutra), Thanaka (bedak cair yang berasal dari tumbuhan
yang dioles di pipi), batu berharga seperti giok, rubi, sapphire, permata, dll (karena
Myanmar terkenal dengan pertambangan batu mulianya, tetapi harap hati-hati
terutama yang tidak bisa membedakan mutu kualitasnya, bisa-bisa tambah
tertipu), baju bertuliskan Myanmar dan magnet kulkas. Semuanya bisa didapat di
Bogyoke Aung San Market atau terkenalnya dengan Scott Market.
6. Shwedagon Pagoda
Kuil utama di Yangon adalah Shwedagon Pagoda. Kuil ini
sangat besar, sehingga kuil ini dapat dengan mudah kelihatan dari pusat kota
Yangon. Kuil ini dilapisi emas, dibagian atasnya bahkan dilapisi plat emas dan ada banyak batu mulia yang menghiasai puncak dari kuil ini. Jadi Shwedagon ini menurut EHS kuil termegah di Myanmar.
Bonus: Inle Lake
Karena waktu seminggu tidak cukup untuk pergi ke Inle Lake.
Tapi sebetulnya EHS ingin sekali kesana, menikmati sunset dengan menaiki perahu
kecil nelayan, dengan banyaknya nelayan yang menjaring ikan dengan cara yang
lain dari biasanya yaitu menggunakan kakinya. Sayangnya karena EHS masih
mempunyai pekerjaan yang sungkan untuk ditinggal lama, maka waktu yang sebentar
itupun harus dicukup-cukupkan.
Untuk detail wisatanya, akan EHS buatkan postingan lain.
Jadi tunggu saja postingan EHS berikutnya. Jangan lupa subscribe agar tidak
ketinggalan cerita-cerita yang lain.