Ngomongin libur lebaran kemarin, ada banyak kejadian seputaran mudik, dari
macet maksimal, bahkan sampai ada yang meninggal, sampai dengan kesempatan
untuk menjual bensin dan solar kalengan. Makanya aku berusaha keras menghindari
jalur-jalur mudik. Dan pilihan EHS jatuh pada Phuket dengan harapan karena
mayoritas bukan muslim, maka Phuket tidak mengalami yang namanya mudik.
Harap beberapa hari sebelum berangkat, ingatkan Mas Noni
lagi (kalau bisa setiap hari heheh ..). Kemarin ada kejadian hpnya rusak, jadi
semua pesan hilang. Sampai EHS tiba di bandara Mas Noni juga tidak tau. Langsung Mas Noni menghubungi temannya (tour lain) untuk menjemput kita. Untungnya antrian imigrasi membludak, sehingga waktu kita keluar dari imigrasi, sudah ada orang yang
memegang karton bertuliskan nama EHS. Jadi bagi EHS masih tetap OK.
Phi Phi Island Tour
Kita dijemput pukul 08.00. Waktu Thailand sama dengan WIB.
Sampai di dermaga, ternyata rombongan kita banyak orang Indonesianya. Ada
sekeluarga dari Medan, 3 orang ABG dari Jakarta, Sekeluarga dari Jakarta lagi,
dan 2 orang bule. Dan tempat-tempat yang dikunjugi adalah Maya Bay (tempat
shooting film The Beach yang dibintangi Leonardo Dicaprio), Pileh Lagoon tapi
Cuma lewat, Viking Cave yang juga lewat, Phi Phi Don Island sekalian makan
siang di sana, Monkey Beach, dan terakhir Khai Nok (kalau ga salah) ditempat
ini main permainan air juga.
Selama tour, kita dibuat terpana dengan pemandangan dan
kejernihan airnya. Tapi sayangnya, orang-orang sekapal ga ada yang renang ke
tengah. Hanya foto-foto dan main-main di pinggir pantai. EHS yang baru pertama
kali masuk ke laut, yang biasanya juga sama seperti mereka hanya “kecek” (main
air di pinggiran saja), akhirnya sok gaya snorkeling sendirian menuju ke agak
tengah. Tapi dasar EHS ini sedari kecil sudah dicekoki film JAWS the series,
maka akhirnya di tengah perjalanan EHS bisa terbayang-bayang sama hiu. Semakin
lanjut ke tengah, EHS lihat ada kayu yang mirip sama ular, terus melaju
akhirnya kaki EHS menyentuh sesuatu. EHS kira ubur-ubur yang menyengat atau
belut listrik, ternyata rumput. Akhirnya mental EHS ga kuat, dan memutuskan
kembali. Iya emang EHS cemen, tapi lebih cemen an orang-orang yang di kapal
hehehe .. Tapi ada satu hal yang EHS pelajari, ternyata laut itu lumayan
menyenangkan.
City Tour
Jadwal city tour dari Mas Noni harus berubah total.
Dikarenakan memenuhi keinginan rombongan yang hanya belanja madu dan royal
jelly, ke cendera mata tapi ga ada yang beli, Big Buddha yang mengharuskan kita
naik tangga dan akhirnya di skip, mencari durian yang ternyata orang Thailand
sukanya durian yang tidak lembek atau kurang matang yang kita tidak suka,
melihat kota Patong Beach dari atas, dan akhirnya pulang. Karena waktu
selesainya terlalu cepat, maka kita memutuskan untuk melihat Simon Cabaret yang
tiketnya juga didapatkan dari Mas Noni.
Mookata di Khon Kaen
Salah satu yang EHS inginkan dalam perjalanan kali ini,
Mookata. Mookata ini mirip sama shabu-shabu dan yakiniku di satu tempat. Kita
bebas mengambil daging apapun. Tetapi ada denda yang harus kita bayar, jika
kita tidak dapat menghabiskan apa yang kita ambil. Minuman dibayar terpisah. Perlu diketahui, makanan di sini mengandung babi.
Halfway Inn
Halfway Inn disini bukan berarti penginapan (EHS tidak tau
ada penginapannya atau tidak), tapi yang dimaksud EHS Halfway Inn disini adalah
restaurant. Kecil, seperti bar pinggir jalan, dengan meja billiard ditengah dan
aroma yang kurang sedap, tapi restaurant ini menduduki peringkat pertama di
tripadvisor. Makanan yang enak, beserta keramahan pemiliknya yang sangat
hangat, membuat restaurant ini pantas memilikinya. Jangan lupa mencoba pad
thai-nya, yang diberi kacang mede, yang menurut EHS menjadi juaranya. Di
hari-hari tertentu, akan disediakan bbq gratis untuk pengunjung. Tawaran yang
sangat menggoda. Perlu diketahui, makanan di sini mengandung babi.
Genting
Karena EHS belinya berdasarkan tiket promo, dan yang
mengharuskan EHS untuk menginap di Kuala Lumpur, EHS berinisiatif untuk mencoba
menginap di Resort World Genting. Ternyata segala sesuatu tentang Genting ini
menyenangkan. Mulai dari suhunya yang dingin, hotelnya yang bebas merokok
tetapi bersih karena sirkulasi udaranya bagus, mall dan kasino yang
mengingatkan EHS pada Macau saat musim dingin, buffet restaurantnya yang masih
terjangkau harganya, bus-bus gratis untuk ke tempat terminal bus, Chin Swee
Temple, dan tempat wisata lainnya, bahkan ada tempat mainan indoor dan outdoor.
Sayangnya outdoornya masih ditutup, karena ada renovasi akan diganti menjadi
theme park dari 21st century. EHS baru pertama kali ke Genting dan
bakal mengulanginya kalau ada kesempatan.
Bonus view dari balkon kamar EHS di Baan Laimai Hotel di Patong, Phuket.
Wahh ke Phiphi harus nyebur kelaut dong edo...baru seru...hehehe. Duhhh, itu seafoodnya enak2 banget deh keliatannya. bikin ngiler aja
ReplyDeleteMakanya cik, masak yang renaang ke tengah cuma aku. Yang lain cuma basah-basah manja di pinggir pantai hahaha #tertularsyahrini .. Seafood itu all you can eat cik yance. Babi nya juga banyak, ada ayam juga. Puas deh apalagi kalo yang makan pada buas. Harganya THB 250 kalo ga salah, tapi minum bayar lagi. Jadi sekitar IDR 100.000 doang hahaha ..
Deletejalan2 teruuuuus.. duitnya berlimpah banget sih ko~~ hahahaha.. makannyannya juga bikin ngiler ih. anyway di foto wefie terakhir, ko2 sama adek ko2 mirip banget. kayak kembar lho.
ReplyDeletemasak sih?? mirip ya harus lah kan namanya sodara. kalo kembar ga deh, dia tinggi dan aku cebol hahaha ..
Deletewah kapan ya bisa kesampaian liburan kesana, jadi pengen
ReplyDeleteBisa lah bang Alwi, asal nabung dulu. Juga beli tiket pesawat waktu promo (sekitar setahun sebelumnya). Saya dapetnya Surabaya-Kuala Lumpur PP, Kuala Lumpur-Krabi PP, dengan AirAsia waktu promo (terbangnya pas lebaran yang harusnya mahal) IDR 600.000,- semua (4 kali terbang).
Delete600rb dah semua nya? asik bgt...
Deletedah ga ada update lg nih blog nya...
Iya kak Dodo, Rp 600.000,- itu 4 kali terbang Surabaya - KL (pp) dan KL - Krabi (pp). Iya nih, dah lama ga update blog. Bentar lagi deh, emang jadwalnya pergi nanti bulan Oktober hahaha ..
DeleteBelum pernah rasain lebaran di luar negeri, seru juga kayaknya
ReplyDeleteBudy | Travelling Addict
Blogger abal-abal
www.travellingaddict.com
Kalo di Thailand, lebaran ga seberapa dirayain sih, soalnya bukan mayoritas.
Deletegimana ya rasanya lebaran di thailand, mungkin biasa aja, kecuali kalau pergi ke daerah yang mayoritasnya muslim ya.. hhe
ReplyDeleteIya, tapi kita bisa melihat sebagian orang yang setelah buka puasa pada ngumpul, walaupun tidak banyak.
Deletemantap gan
ReplyDelete