Friday, November 6, 2015

Tidur Di Bandara Haneda

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015


Wow .. 

Ini merupakan pengalaman pertama kali EHS tidur di bandara. Banyak master-master traveling yang sudah pernah tidur di bandara, dan EHS ingin sekali mengincip juga sekali-kali.

Ada berbagai pertimbangan sih sebetulnya untuk menginap di bandara, dan EHS akan mengulasnya. Keuntunganya sih irit di ongkos transportasi dan penginapan. Bagi yang naik pesawat dengan jam kedatangan malam, hal ini bisa sangat menghemat. Karena biasanya kalau malam hari, banyak transportasi murah sudah tidak berjalan. Adanya taxi yang super mahal dengan surcharge-nya. Selain itu, kita dapat menghemat penginapan untuk satu malam. Lagian di Bandara Haneda yang bagian international buka 24 jam. Ada beberapa tempat makan yang buka 24 jam.

Tapi yang namanya menginap di bandara itu berarti tidak ada ranjang yang layak, jadi siap-siap dengan keadaan yang di luar zona nyaman. Tidur tidak bisa nyenyak, badan sakit semua. Maka dari itu, EHS mengakali dengan perbekalan yang lumayan membuat  EHS merasa nyaman, yaitu:

  1. Jaket tebal yang empuk. Kebetulan EHS perginya di waktu musim gugur yang lumayan dingin. Jaket tebal bisa setidaknya memberi sedikit rasa nyaman dengan empuknya jaket. Selain itu, terkadang AC di bandara bisa sangat dingin. Jaket ini akan menghangatkan tubuh kalian.
  2. Bantal tiup. Tapi EHS kelupaan, padahal sudah EHS catat.
  3. Tolak angin. Bukan bermaksud promosi, tapi orang pintar minum tolak angin hahaha .. Ya, EHS kalau pergi selalu berbekal tolak angin. Jadi begitu EHS merasa badan ga enak (belum sampai sakit), EHS sudah menolaknya dengan tolak angin. Dan hanya tolak angin favorit EHS, merk lain EHS ga suka rasanya hehehe ..
  4. Antimo. Apabila kamu merasa bakal tidak nyenyak tidurmu. Tapi hati-hati, jangan sampai terlalu nyenyak sampai tidak sadar tas kamu hilang.
  5. Selendang Bali. Biasanya cewek suka bawa hal satu ini. Tapi kan EHS pejantan tangguh, jadi ga perlu ini. Kalau kebetulan bawa, bisa dipakai sebagai alas ataupun selimut yang merangkul tubuhmu agar menutupi bagian-bagian terlarang yang kadang muncul di pagi hari.
  6. Sikat gigi, pasta gigi dan sabun cuci muka. Jangan lupa bawa ini di tas kabin. Agar tidak perlu membongkar bagasi. Kita tidak mau tampak kucel dan berbau mulut kan waktu berpergian.
  7. Pop mi. Setelah melewati malam yang dingin dan tidur tidak nyenyak, seporsi pop mi hangat akan sangat membantu menentramkan perutmu dan dompetmu ketimbang beli. Jangan khawatir cari air panas, pergi saja ke baby changing di dekat toilet, pasti menemukan air panas.
  8. Vitamin (dalam hal ini Ester C). EHS memilih Ester C karena tidak lebih tidak menyebabkan maag dari pada yang lain.
Salah satu lagi yang perlu diperhatikan, peserta lomba rebutan kursi (buat tidur di bandara) ternyata sangat banyak. EHS begitu datang masih sempat berkenalan dengan orang Indonesia asal Jakarta. Setelah itu masih ada orang Indonesia lain dari Jawa Timur (lupa daerahnya). Sampai akhirnya pas sudah malam banget, kita kelaparan dan bingung cari makan. Waktu makanpun, kita masih foto-foto. Terus ada 3 cewek Jepang AV yang dari belakang ikut bergaya. Karena dasar pejantan tangguh, kita keluar hanya senyum-senyum saja tanpa berani berkenalan.

Setelah beberapa lama kita menunaikan ritual toilet dll, EHS bilang kalau ketemu lagi sama 3 cewek tadi, EHS bakal ajak foto deh. Maklum orang ndeso lihat cewek cakep bawaannya mau nempel hahaha .. Eh, ga taunya Tuhan menjawab doa EHS. Cewek-cewek tadi juga melakukan ritual di toilet. Dan bim salabim akhirnya EHS foto juga sama Nirmala, Ratu Bidadari dan Siti Sirik oops!!! (bingung namanya siapa lagi). Jangan Siti Sirik deh, kasihan. Oki aja hahaha ..


Makanya, kalau jahat sama orang itu ada karmanya. Setelah kejadian foto yang membuat EHS berpikir, “Waah!! Kelihatannya traveling kali ini bakal menyenangkan.” EHS balik ke tempat dimana terdapat banyak kursi dengan busa tipis yang setidaknya berbusa dari pada tidak. Dan ternyata, Tuhan sangat baik kepada orang yang tertindas (dalam hal ini Siti Sirik yang ternyata adalah Oki). Kursi berbusa atau sepon (stop sampai ‘n’, jangan ditambahi ‘g’) tipis itu sudah penuh. Tidak ada yang menyangka, padahal tadi masih banyak yang kosong.

Ternyata, orang-orang tanpa sok kenal sok dekat, langsung menuju tempat makan. Setelah itu langsung menuju kursi bersepon dan menggagahinya tanpa mempedulikan orang lain. Jahat banget sih. Akhirnya kita kebingungan mencari kursi seadanya, kayu boleh, tegel boleh, asal sepi, dingin, tanpa  ibu, tanpa ayah. Dan terlelaplah EHS di bandara.

Selanjutnya EHS akan menunjukkan foto-foto di bandara yang penuh dengan nama EHS.





Diatasnya ada tulisan EDO nya lho. Sayangnya fotonya aneh terlalu terang. Jadinya ga kelihatan.

Dan apabila kamu kelaparan malam-malam di bandara, ada Yoshinoya yang buka 24 jam. Entah apa EHS terlalu kelaparan, EHS merasa Yoshinoya di sini lebih enak dari yang di Indonesia.


Dan yang menurut EHS keren tuh toiletnya. Bidetnya ada banyak tombol. Ada yang buat siram, buat cebok belakang, cebok depan (untuk wanita), pengatur hangat dudukan bidet, dan suara. Jadi bila kamu malu kedengaran suara pret .. preeeetttt, kamu bisa menghidupkan suara seperti kamu menyiram air. Sayangnya tombolnya berada di dinding berbentuk seperti remote. Jadi ga kelihatan di foto.



Jadi kesimpulannya, tidur di bandara tidak enak. Sebisa mungkin EHS bakal menghindari untuk tidur di bandara lagi. Tapi misalkan EHS harus menginap lagi, EHS harus mengakalinya dengan membuat jadwal untuk keesokan harinya agak santai, jadi tidak terlalu capai.

(Wuikk!! Tidur saja panjang banget ceritanya hahaha ..)



< Prev                                                                                                                                             Next >

2 comments:

  1. abis foto sama ciwik2 malah gak dapet tempat tidur ya.. ahahah.. cewek yang persis di sebelah ko2 menurutku paling tjantik! dapet contactnya gak? :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha .. Ya jelas nggak lah. Mahal biayanya kalo LDR sampe ke Jepang hahaha ..

      Delete