Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015
Sebelum melanjutkan cerita, EHS mau mengucapkan Selamat Hari Natal bagi Sahabat EHSNOUTA yang merayakannya.
Setelah beberapa hari di Tokyo
yang dilewati dengan (kebanyakan) belanja, rasanya perjalanan EHS di Jepang dimulai
sejak di Kyoto. Salah EHS sendiri sih, karena EHS sudah tau kalau Tokyo
kebanyakan tempat perbelanjaanya yang terkenal, justru menyediakan hari paling
lama di sana. Sebetulnya Tokyo juga tidak melulu tempat belanja, ada Disneyland
and Sea yang karena cuaca tidak bersahabat jadi banyak acara dibatalkan, selain
itu seharusnya ada Fujiko F. Fujio Museum alias Doraemon Museum yang EHS tidak
datangi karena luar kota (dan EHS sedikit menyesal T.T), dan juga ada Edo
Museum (outdoor) yang juga terletak di luar kota. Tapi untungnya EHS sudah
memiliki pola pikir dengan ekspektasi yang rendah, terkadang sesuatu yang biasa
bisa menjadi kejutan.
Senin, 5 Oktober
2015
Setelah semalaman tidur nyenyak di dalam bus,
sampai juga di Kyoto. Keluar dari bus, kita sudah disambut oleh udara dingin di
Kyoto dengan sedikit kabut. Ya, inilah yang kucari. Jalan sedikit keluar dari
Kyoto Station, aku sudah merasakan kalau bakal jatuh cinta sama kota ini. Ritme
hidupnya, suhunya, jalan-jalan menuju penginapan beserta banyak restaurant
kecil yang menawarkan menu sarapan pagi yang baru saja matang, café-cafénya,
semua aku suka. Kurapatkan jaketku karena tidak beberapa lama, aku mulai
kedinginan.
Sesampai di penginapan, kita menitipkan barang dan
membersihkan diri dari dosa-dosa yang kita lakukan selama di bus. Cemilan di
Jepang memang enak-enak. Karena sebelum tidur makan banyak, maka bengkak juga
akhirnya wajahku. Padahal di Kyoto ini bakal banyak tempat wisata yang
dikunjungi. Yah, berharap saja wajah bengkaknya cepat menyusut.
Jam menunjukkan pukul 10.00. Lagi-lagi jadwal meleset,
sehingga aku harus memutar otak untuk membuang sebagian jadwal dan memikirkan
rute maupun alat transportasi yang akan digunakan. Untungnya juga, jadwal yang
dibuang memang terkenal bagusnya kalau musim bunga sakura. Jadi tidak terlalu
menyesal juga.
Arashiyama
Untuk menuju Arashiyama, kita perlu kembali ke Kyoto
Station. Enaknya menginap di Kyoto Station yaitu mudahnya transportasi, karena
semua tempat bisa dituju dari Kyoto Station. Jangan malu bertanya, walaupun
Kyoto tidak sebesar Tokyo, tapi Kyoto Station juga membingungkan karena
banyaknya jalur yang ada.
Arashiyama merupakan daerah di bagian barat Kyoto. Terkenal
dengan pemandangan alamnya yang cantik dan sederetan pohon bambunya. Kalau
punya waktu banyak, menjelajah Arashiyama sendiri bisa memakan waktu dari pagi
hingga sore. Jangan lewatkan menaiki kereta api wisata di sini. Karena EHS
tidak punya waktu banyak, maka EHS hanya melewati Bamboo Groves dan Tenryu-ji
Temple yang menyembah dewa petir.
Warna musim gugur, warna kesukaan EHS |
Kinkaku-ji Temple “Golden
Pavilion”
Dari awal EHS sudah merencanakan naik taxi dari Tenryu-ji
menuju ke Kinkaku-ji (JPY 500). Karena letaknya tidak begitu jauh dan kalau mau
naik bus harus berganti beberapa kali kalau mau menuju Kinkaku-ji.
Kinkaku-ji temple ini dulunya merupakan villa peristirahatan
bagi shogun Ashikaga Yoshimitsu. Dan warna emasnya karena bangunan ini ditempel
dengan gold leaf. Gold leaf ini kertas emas dari emas asli yang biasa dibuat
untuk menempel patung-patung keagamaan.
Tiket masuknya Kinkaku-ji kayak segelnya vampire |
Cocok wes |
Higashiyama
Tujuan berikutnya adalah Kiyomizudera Temple. Tapi sebelum
ke sana, kita harus melewati Higashiyama. Jadi kita naik taxi dari Kinkaku-ji
menuju Kiyomizdera dan diturunkan di Higashiyama. Higashiyama merupakan daerah
pertokoan bernuansa tradisional. Jalanan ini ditutup untuk kendaraan dan
sepanjang jalan dipenuhi dengan toko souvenir, kerajinan tangan, jajana dan
masih banyak lagi.
Kiyomizudera Temple
Kiyomizudera memiliki arti Kuil Air Murni. Karena di bawah main
hall terdapat air terjun Ottowa. Main hall ini sangat terkenal, karena dibangun
di atas tebing dengan berpondasikan kayu. Di bawahnya banyak terdapat pohon
sakura dan maple. Waktu terbaik datang waktu bunga sakura dan musim gugur. Sayangnya
EHS datangnya sebelum warna daunnya berubah merah. Walaupun begitu,
pemandangannya tetap tidak mengecewakan.
Tiket masuk Kiyomizudera cantik banget |
Fushimi Inari
Fushimi Inari ini terkenal dengan tori gate-nya yang banyak
sekali. Tori gate itu adalah peringatan sumbangan dari para donatur. Terdapat
nama dari para donator di baliknya. Fushimi Inari ini merupakan kuil agama
Shinto, yang menyembah salah satu dewa Shinto yaitu Inari, dewa padi. Inari ini
berbentuk rubah. Dan banyak sekali kertas doa berbentuk NARUTO disini. Mungkin
karena Naruto dalam ceritanya merupakan segel dari rubah berekor sembilan, jadi
digunakan di sini. Maka dari itu EHS menyebut kuil ini sebagai kuilnya Naruto.
Fushimi Inari Station-nya sangat KAWAI |
Setelah dari Fushimi Inari, EHS mengunjungi Gion District untuk
makan lalu pulang ke penginapan. Gion District terkenal dengan kedai teh dan
Geisha bersama Maiko-nya. Sayangnya EHS tidak ketemu apa-apa. Tapi tadi sewaktu
di Higashiyama, sempat bertemu Geisha dan bodyguardnya.
Wahh sampe ke Fushimi inari nya udah malem yaa...bagus kan disini. Sayang dulu aku tuhh males keliling disini, jadi gak foto disini. Padahal kan justru di tiang2 merah itu yaa yang heits nyaa...
ReplyDeletebener banget. tori merah itu hits banget, sayangnya datangnya dah malam. kesannya jadi angker hahaha ..
DeleteMantap! foto-fotonya buanyaakkk.. puas liatinnya.. hehehe.. aku juga suka banget sama autumn, warna daun-daun yang kekuningannya entah kenapa keliatan bagus banget.. :')
ReplyDeleteiya. sayang banget ehs datang waktu BARU masuk musim gugur. jadi semua daun masih hijau.
Delete