Horeeee ... Ini adalah postingan terakhir dari trip ke Korea kemarin. Butuh waktu lama mempersiapkan ini, karena EHS ada kesibukan lainnya untuk trip berikutnya (besok berangkat hahaha ..). Makanya EHS sibuk mempersiapkan itinerary, booking apa saja yang bisa di booking (tidak termasuk selimut hidup ya hehehe .. #18thkeatas), dan juga packing. Tapi untungnya postingan ini sebenarnya simple, hanya gambar yang banyak berbicara.
Sabtu, 17 Mei 2014. Nami Island.
Nami Island
Sebetulnya di jadwal yang EHS buat, jam 07.12 kita harus sudah sampai di subway station. Jadi EHS membangunkan mereka jam 05.30. Tapi seperti biasa, mereka selalu molor hehehe .. Jadinya sekitar jam 09.00 kita baru berangkat. EHS sih tidak keberatan karena EHS sudah pernah ke Nami. Hanya saja EHS selalu mengingatkan mereka, untuk hari pertama dan terakhir haus TIDAK BOLEH telat. Karena bisa gila kalau kita ketinggalan pesawat. Jadi EHS maklumin saja deh kalau pergi berbanyak orang lalu telat.
Karena ini hari sabtu, dan musim di Korea adalah peralihan musim semi ke panas, maka banyak orang yang memilih tamasya ke daerah terbuka. Termasuk Nami Island sedang penuh-penuhnya. Di subway kita tidak dapat tempat duduk. Padahal perjalanan hampir 3 jam. Salah sendiri sih telat. Misal kita berangkat pagi, mungkin tidak sebanyak ini.
Akhirnya 3 jam perjalanan selesai sudah, dan kita berakhir di Gapyeong Station. Ada 3 pilihan untuk menuju ke pintu masuk Nami, pertama adalah naik taxi yang sekitar KRW 5,000. Kedua adalah bus umum yang berharga KRW 1,200. Ketiga memakai bus pariwisata hop on hop off yang melalui tempat wisata terkenal termasuk Nami Island (lokasi shooting Winter Sonata) yang akan kita kunjungi dan Petite France yang merupakan lokasi shooting Secret Garden dan You Who Came From the Star (adegan dimana ditarik ke udara trus di cium)
Sebenarnya EHS ingin yang ketiga dan mengunjungi Petite France juga. Tapi EHS mengurungkan niat karena EHS sudah datang terlambat. Jadwal bus pun setiap 1 jam sekali, jadi waktunya bakal sangat mepet. Akhirnya pilihan lainnya adalah memakai taxi. Karena 1 taxi bisa berisi 4 orang. Jadi cukup murah dan nyaman. Tetapi, ternyata peraturan berubah, untuk keberangkatan kita diharuskan memutar untuk menghindari kemacetan. EHS tidak tahu apakah peraturan itu benar atau hanya scam dari tukang taxi karena bus, kendaraan pribadi masih dapat lewat jalan biasanya. Akhirnya untuk berangkatnya kita habis KRW 20,000 dan pulangnya tetap KRW 5,000.
Setelah beberapa menit (sebentar kok, ga sampai setengah jam), sampailah kita di pintu masuk Nami Island. Kreatifnya, Nami ini dibuat seperti negeri tersendiri Naminara Republic. Jadi kita perlu visa yang adalah karcis masuknya. Harga tiketnya KRW 10,000 per orang. Karena kita berdua belas, kita dapat diskon jadi KRW 8,000 per orang. Salah satu enaknya kalau pergi lebih dari 10 orang adalah ini.
Setelah masuk, kita mengantri untuk kapal penyebrangan yang akan menyebrangkan kita ke Nami.
Dan karena pasukan banyak yang capek (seharusnya EHS yang lebih capek, karena kemarinnya EHS pergi sama teman EHS sampai jam 4 pagi, tidur 1 jam setengah lalu bangun untuk membangunkan orang-orang #RajinnyaEHS), maka mereka usul kalau naik kendaraan buat keliling Nami. EHS lupa harganya, tetapi itu hitungannya per orang.
Memang enak kalau naik ini, tidak capek. Tapi EHS lebih suka berjalan kaki kalau ke Nami. Karena kita bisa explore lebih lagi tentang tempat-tempat yang kita lalui. Dan akhirnya kita berhenti di spot dimana menjadi lokasi shooting Winter Sonata, yang ada banyak pohon tinggi berjajar rapi. Karena mama EHS penggemar Winter Sonata, maka jangan kaget kalau foto-foto mama lebih banyak hehehe ..
Oops ada orang pacaran hehehe ..
Disini juga banyak terdapat kursi sekaligus meja yang digunakan untuk piknik. Maka itu banyak pasangan maupun keluarga yang kesini untuk sekedar melihat pemandangan, menghirup udara segar sambil makan bekal.
Ini adik kakak, bukan salah satu adegan pacaran. Tapi candidnya keren banget ini. Romantis, terutama penjiwaan EHS |
Wajah capek karena tidur 1,5 jam. #BukanWajahMesum. |
Kalau tidak bawa bekal bagaimana? Jangan sedih, disini juga banyak restauran ditengah-tengah pulau. Dan selain itu, karena banyak kerjasama dengan negara-negara tetangga, maka kita bakal menemukan banyak simbol-simbol persahabatan dengan negara lain.
Bakpao kacang merah yang ga enak. |
Jangan lupa di tengah pulau ada meja kursi dengan orang-orangan salju seperti di filmnya.
Dan terakhir, jangan lupa untuk foto dengan logo Nami Island di pintu masuknya (tapi fotonya waktu pulangnya, karena tadi ramai orang).
Setelah dari Nami Island, EHS sudah tidak kuat menahan capek dan kantuk. Akhirnya EHS memilih untuk berpisah dengan pasukan. Pasukan EHS mampir dulu ke Lotte Mart untuk belanja oleh-oleh sedangkan EHS ke Myeongdong dulu untuk ke Post Office untuk mengirimkan kartu pos kepada orang-orang. Tetapi sayangnya itu hari sabtu dan post office tutup :( (maaf Thea dan Hoan Khai). Lalu EHS memutuskan untuk pulang dan tidur.
Ada kejadian menegangkan waktu EHS tidur. EHS dengar banyak sirine-sirine di jalan raya. EHS akhirnya bangun dan melihat dari jendela. Ternyata mobil pemadam kebakaran banyak berkumpul di jalanan depan apartemen EHS. EHS mengira ada kebakaran di dekat sini, dan EHS memutuskan untuk melihat. EHS turun dan terkejut, karena yang terbakar itu adalah apartemen EHS. Asap dimana-mana. EHS keluar dengan adrenalin tinggi hampir tidak percaya dan belum sadar karena dibangunkan secara paksa oleh sirine tadi. Ternyata hanya konsleting di lantai 2. Yang konslet adalah komputer. Dan asap yang banyak itu dikarenakan banyak plastik-plastik yang terbakar. Tidak ada sesuatu yang serius. Dan api hanya dipadamkan dengan tabung pemadam yang ada di gedung. EHS kagum dengan ketanggapan pemadam kebakaran disini. Hanya kebakaran kecil saja, yang datang 3 mobil pemadam yang siap dengan segala sesuatunya. Selain itu banyak petugas polisi dengan mobil patrolinya yang sigap mengamankan wilayah sekitar lokasi kebakaran. Juga ada 2 mobil ambulance yang siap jika ada terdapat korban. Kalau EHS bandingkan dengan Indonesia, Indonesia harus belajar banyak dari ini. Mungkin kalau di Indonesia seperti di film-film, kalau penjahat sudah kalah, baru polisinya datang. Kalu gedungnya sudah dimakan api, baru pemadamnya datang. Salah siapa? Salah kemacetan lalu lintas jawabannya hehehe ..
Minggu 18 Mei 2014. Seoul - Surabaya.
Tidak banyak yang diceritakan hari ini, karena hari ini kita pulang ke Tanah Air Indonesia Pusaka Tercinta. Sedih juga karena kapan lagi EHS bisa bertemu teman-teman EHS disini. Yang mau digaris bawahi untuk hari ini adalah, EHS lupa memperkenalkan kalau Bandara LCCT di Kuala Lumpur sudah ditutup, dan digantikan dengan KLIA2. Sekian perjalanan EHS di Korea, dan dengar selentingan dari rumpian keluarga, kalau mereka ingin mencoba ke Korea lagi saat musim dingin untuk lihat salju. Semoga tercapai.
Selimut hidup tuh apaan sih? *serius nanya* *beneran gak tau*
ReplyDeleteudah jalan2 lagi aja dah, asik amattt.. happy bener hidup ko2~~
*masa beneran ga tau* tebak-tebak saja, jangan kuatir salah. Apa yang dipikarmu sudah bener kok hahaha .. *ketauan Thea porno*
DeleteIh gilaa aku mau banget tuh ke lokasi shooting winter sonata! Itu tuh film korea pertama yang aku tonton tuh hahaha.. bagus banget yah tempatnya.. romantiss.. dan EHS juga penjiwaan banget di foto candidnya hahaha..!
ReplyDeleteAyo ayo, EHS juga masih mau kok ke Korea hahaha .. Barengan yuk wkwkwk ..
DeleteBetulkan, EHS sampai geli sendiri lihat foto candid EHS. Kok bisa kayak adegan berantem dengan pacar trus EHS meminta maaf. So sad hahaha ..
Asiknya jalan-jalan ke korea..
ReplyDeleteHahaha .. Aku bisa, kamupun juga bisa, semua orang juga bisa hahaha .. Makanya aku buat blog biar semua bisa meraba apa saja yang dilakukan di suatu negara ;^)
DeleteAh bikin pengen ke Nami dan Petite France!!! Aaaaaaaaaaaaakk!
ReplyDeleteHayuk .. Hahaha .. Soalnya ada satu hal yang ingin EHS coba di Seoul. HONGDAE CLUB. Selama ini EHS bersama teman EHS cuma ngafe cantik dan ke resto-resto yang jual minuman beralkohol. Pingin banget merasakan club-club keren di Hogdae dan Gangnam.
Delete