Wednesday, February 6, 2013

Bus Tidak Tahu Diri

Bus kadang suka ga tau diri. Sukanya mendahului seenaknya ga kenal sopan santun dalam berkendara. EHSNOUTA sering kali marah terhadap pengemudi bus yang sering kali memakan jalur orang lain sehingga kita harus mepet karena bus ga mau ngalah. Emang bus itu menjengkelkan. Pake alasan kejar setoran tapi merugikan orang lain.

Tadi pagi ketika mau berangkat kerja, EHSNOUTA melihat sebuah kecelakaan. Kecelakaan ini melibatkan seekor bus dan sebuah sepeda motor. Menurut cerita, busnya mau mendahului dan ternyata dari arah sebaliknya ada sepeda motor. Karena ga mendapat jalan, akhirnya bus membelokkan ke kanan ke bahu jalan. Tetapi karena bus itu besar akhirnya bus tersebut tetap menabrak sepeda motor lalu melakukan terjun bebas ke sawah tetangganya.

Hikmah yang dapat diambil adalah wahai pengemudi bus, biarpun anda mengejar setoran tapi tetap harus mengutamakan keselamatan. Jangan main colong jalur orang lain. Mentang-mentang badanmu besar.

Monday, February 4, 2013

Retreat GAB di Pohsarang



Rasanya sudah lama sekali ingin pergi menghindar dari rutinitas yang berulang terus. Dan akhirnya tiba hari dimana EHSNOUTA akan mengikuti acara retreat Gereja Allah Baik Terang Bangsa dimana EHS bergereja disana. Acara retreat ini diadakan di Pohsarang, Kediri.

EHSNOUTA tidak akan membahas tentang acara retreat-nya, tetapi bakal membahas potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di daerah ini. Kami menginap di Wisma St. Yohanes. Di wisma ini terdapat miniatur jalan salib. Jadi kita bisa merenungkan kembali saat-saat terakhir Tuhan Yesus sebelum disalib.


Untuk pariwisatanya, ada sebuah gereja Katolik yang di dalamnya terdapat taman luas yang berisi tentang jalan salib juga, dan yang terutama adalah gua Maria Lourdes. Maksud dari gua Maria Lourdes ini adalah patung Bunda Maria ibu Yesus, tetapi pada patung ini menirukan patung Bunda Maria yang berada di Lourdes, Prancis. Arsitekturnya juga terdiri dari batu-batu yang disusun dengan semen. Kelihatan sangat natural. Selain itu, bangunan-bangunan yang terdapat disana hampir menyerupai rumah adat dari salah satu suku di Indonesia. Jadi sangat pantas kalau dijadikan tempat pariwisata.