Friday, September 8, 2017

Travel Myanmar: Yangon


Selamat datang di edisi bingung mau post, karena banyak yang gagal dikunjungi, tetapi terlalu sayang untuk dibuang. Jadinya butuh waktu hampir 1 tahun untuk memutuskan ini (padahal sebetulnya lagi malas saja). Berhubung Myanmar lagi hangat diperbincangkan, maka postingan ini akhirnya diputuskan untuk dibuat. Bukan, aku tidak akan membahas apapun juga tentang krisis kemanusiaan, juga tentang perselisihan yang terjadi. Hanya membahas apa yang sempat terlihat dan terekam dimataku. Karena sebetulnya, Yangon merupakan kota yang sangat indah, dan aku akan memberikan itinerary yang direncanakan walaupun tidak lengkap dikunjungi. Langsung aja ceritanya.

Malam itu, setelah mengunjungi U-Bein bridge, aku kembali ke penginapan untuk mandi dan mengambil tas. Lalu dengan menggunakan jasa ojek yang sama, diantarkan langsung menuju terminal tempat bus JJ Express berada, untuk kembali menuju Yangon yang dijadwalkan akan tiba keesokan harinya. Disinilah aku bertemu teman-teman yang akan mengobrak-abrik itinerary sehingga banyak yang terewati. Tapi semua itu terbayarkan dengan bertambahnya teman yang baru.

Sekitar jam 7 pagi, kita sudah sampai di Yangon. Kita naik taxi ke daerah Chinatown, karena kita bertiga menginap di daerah yang sama walaupun tidak ada yang sama penginapannya. Kemudian kita berpisah untuk masing-masing menitipkan tas dan bersih-bersih sebisanya. Beruntungnya hostel tempat aku menginap sudah membolehkan aku check in lebih awal sehingga aku diperbolehkan mandi juga, lebih untungnya lagi bahkan diberi sarapan seadanya 2 helai roti bakar dengan selai, telur setengah matang dan secangkir kopi.


Kita janjian pukul 9 karena mau sekalian sarapan. Jadi tujuan pertama adalah restaurant.


HARI PERTAMA


999 Shan Noodle



Restaurant ini merupakan restaurant nomor 3 di Myanmar menurut tripadvisor. Bisa dikatakan sebuah depot, karena dia hanya menempati 1 ruko yang kecil, tetapi pembeli terus berdatangan. Sekilas mengenai Shan, Shan itu adalah suatu daerah di Myanmar yang terkenal sebagai daerah dengan masakan paling enak di Myanmar. Rasa makanannya banyak dipengaruhi oleh masakan China karena daerah itu berbatasan dengan China. Harganya pun sangat terjangkau, sekitar MMK 2000 kurang lebih IDR 20000.


Bogyoke Aung San Market



Bogyoke market dibaca serupa bojyok market. Lokasinya merupakan daerah tengah kota Yangon. Pasar ini menjual banyak batu-batuan yang dibentuk sebagai perhiasan. Yang paling banyak adalah giok dan rubi. Hati-hati berbelanja di tempat ini, karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menilai batu perhiasan. Karena takut salah, maka EHS hanya memilih di toko perhiasan yang lumayan elit di bagian depan yang menyertakan label harganya. Selain itu, kita dapat membeli longyi walaupun di blog-blog traveling mengatakan kalau di tempat ini lebih mahal, karena harganya sudah harga turis. Tetapi pasar ini merupakan pasar termudah untuk dikunjungi dari pada yang lainnya.


Unknown Restaurant (dekat Bogyoke Market)




Setelah keliling Bogyoke Market, kita mampir di salah satu restaurant halal hasil dari tanya-tanya ke mbak-mbak, mas-mas yang jualan di Bogyoke. Ternyata depot itu menjual nasi biryani. Karena Myanmar negara yang berbatasan dengan Thailand, India, China (atau mungkin Tiongkok kalau sebutan sekarang), maka makanan Myanmar banyak dipengaruhi dari 3 negara tersebut.


Sule Pagoda


Setelah makan nasi biryani, tujuan kita ke Sule Pagoda. Tapi entah kenapa, mungkin karena kita sudah eneg lihat pagoda di Bagan dan Mandalay, Sule Pagoda kita lewati, hanya lihat dari luar saja.


Minister Office


Berada dekat Sule Pagoda, tinggal jalan sedikit ketemu dengan Minister Office. Dan sekali lagi, kita tidak masuk, atau mungkin memang tidak boleh masuk. Karena tujuan kita hanya foto-foto depannya saja.


Maha Bandoola Park




Maha Bandoola Park ini merupakan taman kota yang lumayan luas dan rindang. Sangat nyaman buat bersantai. Banyak orang lokal yang menjadikan taman ini menjadi hiburan. Di sekitar taman ini banyak penjual snack makanan ringan dan minuman berenergi sejenis kratingdaeng. Lucunya, di Myanmar ini minuman sejenis ini lebih disukai daripada minuman bersoda. Bahkan mereka bisa meminumnya kapan pun juga setiap saat. Padahal setauku minuman ini tidak baik diminum rutin. Waktu naik bus dari Yangon menuju Bagan kita diberi minuman ini. Dari Bagan ke Mandalay, dan Mandalay ke Yangon lagi pun sama, juga diberi minuman berenergi ini.


St. Mary Church



Kebetulan gereja katholik ini masuk dalam itinerary. Jadi sekalian mengantarkan teman yang memang ingin beribadah karena kebetulan hari minggu. Di tengah perjalanan ke gereja ini, kita melewati pasar bunga. Sehingga dalam perjalanan ke sini pun sangat menarik.


Mohingga


Setelah teman-temas pergi, karena bingung juga mau ngapain, karena waktunya sudah sore juga, akhirnya memutuskan kembali ke daerah Maha Bandoola Park, karena disana banya penjual makanan. Salah satunya adalah Mohingga. Mohingga ini merupakan mie dengan bumbu yang berbeda dengan Shan Noodle, kuah mohingga ini lebih seperti kuah dari lontong balap atau tahu campur, ditambah cakwe dan seperti kulit pelepah pisang yang diiris kecil-kecil. Untuk harganya MMK 500 atau sekitar IDR 5000 tetapi cukup mengenyangkan.


Barbeque @ Chinatown


Akhirnya malam pun datang, dan kita bersama-sama akan mengunjungi Chinatown yang terkenal dengan barbeque-nya. Hampir satu jalan itu dijadikan restaurant barbeque. Saran, pilih restaurant paling ramai, kalau bisa ramai dengan penduduk lokalnya, karena berarti rasanya enak dan harganya oke. Barbeque ini merupakan makananku yang paling mahal selama di Myanmar. Total habis MMK 33000 bertiga, jadi seorang MMK 11000 atau sekitar IDR 110000. Dan ini merupakan makanan paling enak selama di Myanmar.


HARI KEDUA


Aung Ngwe Fried Noodle



Keesokan harinya, salah satu teman saya sudah pulang ke Indonesia (kebetulan dia orang Indonesia juga), jadi kita tinggal berdua. Kita memutuskan makan siang di dekat penginapan karena jam 2 siang dia berangkat ke bandara untuk pulang ke Malaysia. Di hostel kebetulan ada peta sekitar hostel dan ada restaurant ini, yang paling direkomendasikan sama peta hostelku. Akhirnya kita kesana, dan memang makanan disini enak sekali dan harganya sangat murah. Kita pesan 2 mie goreng dan babi saus pedas untuk dimakan bersama. Ternyata porsinya sangat besar sehingga kita kewalahan untuk menghabiskannya. Makanya tadi waktu memesan orangnya bingung kita kok pesannya banyak sekali, tapi sayangnya mereka tidak ada yang bisa ngomong inggris dengan baik jadinya ya kita tidak tau apa yang dimaksud. Total kerusakan untuk 3 makanan tadi sebesar MMK 8600, seorang hanya MMK 4300 atau IDR 43000.


Shwedagon Pagoda




Ritual membersihkan patung. Ada banyak patung dengan nama hari. Kita harus memilih sesuai hari lahir kita, dan membersihkan atau mengguyur sesuai dengan umur kita.




Puncak dati stupa yang dihiasi banyak permata dan rubi. Dipuncaknya terdapat batu permata 76 karat.


Saat malam tiba, ada ritual untuk mnyalakan lilin di sekeliling stupa sambil berdoa. Moment ini paling magis yang EHS rasakan selama disini.



Pagoda ini merupakan highlight kota Yangon. Bisa dikatakan belum ke Yangon atau bahkan belum ke Myanmar kalau belum mengunjungi pagoda super besar yang tingginya sekitar 110 m, yang menyerupai sebuah gunung ini. Pagoda ini dikatakan yang paling suci di Myanmar karena memiliki 4 relik Buddha yaitu tongkat Kakusandha, penyuling air Konagamana, jubah Kassapa dan 8 helai rambut Gautama. Kehebatan lainnya, dibagian bawah stupa berlapiskan daun emas murni. Dan yang membuat keren lagi adalah pada puncaknya berhiaskan 5448 permata dan 2317 rubi. Bagian paling atas diberi permata 76 karat yang beratnya sekitar 15 g (sumber Wikipedia).

Saran saya datanglah sekitar pukul 3 sore dan tinggalah sampai malam tiba. Sehingga kita dapat mengabadikan pagoda ini di saat terang maupun petang. Yang tidak boleh dilewatkan pada waktu petang tiba, ada ritual penyalaan lilin-lilin mengelilingi stupa besar ini yang membuat susasana terasa magis.


BONUS

Berikut ini adalah tempat-tempat yang terlewatkan, yang sebenarnya masuk dalam itinerary.


Holy Trinity Cathedral

Sumber myanmar-trip.co.uk

Kandawgyi Lake + Karaweik Palace Restaurant

Sumber bidunyatatil.com
Danau di tengah kota. Di danau ini terdapat Karaweik Palace Restaurant. Sebetulnya makan di tempat ini lumayan mahal sekitar USD 32, tetapi masih oke kalau dilihat dari kelasnya, karena kita seperti makan di istana yang bertaburkan ornament emas dimana-mana, sekalian diberi pertunjukan tari-tarian (entah setiap saat atau waktu makan malam saja).


Botahtung Pagoda

Sumber myanmarmotherlandinn.com
Pagoda ini terletak di tepi sungai Yangon, letaknya tidak jauh dari Maha Bandoola Park.


Keliling Yangon menggunakan Kereta Api

Sumber wikipedia

Sumber travelfish.org

Sumber mmbiztoday.com
Yangon memiliki stasiun kereta api ke berbagai jurusan. Tetapi ada satu yang menarik dilakukan untuk melihat Yangon dan melihat pinggiran kota Yangon beserta kehidupan yang ada di dalamnya. Kita dapat naik kereta api city circle train hanya dengan harga MMK 100-200 untuk sekali jalan. Kita dapat turun dimanapun juga sesuka kita, dan bayar lagi kalau kita naik berikutnya. Tetapi kita dapat bayar sekali sampai 1 putaran dan turun di stasiun Yangon lagi. Waktu yang diperlukan untuk menikmati ini sekitar setengah hari.


Kedutaan Besar Republik Indonesia

Sebenarnya tujuan ke KBRI itu hanya mampir. Karena yang penting yang mau disambangi itu yang dibawah hahaha.


Ayam Penyet - AP

Sumber ayampenyet-ap.com
Sejak searching tentang traveling ke Myanmar, ketika menemukan ada restaurant ayam penyet di dekat KBRI dan Shwedagon Pagoda, langsung saya masukkan ini ke dalam itinerary. Sayangnya restaurant ini milik Malaysia, bukan asli Indonesia walaupun makanannya khas Indonesia (tepatnya khas Surabaya Jawa Timur). Jadi saya tidak begitu tau apakah makanannya sama dengan resep Indonesia, tetapi setidaknya bisa mengobati rindu akan makanan rumah. Sebetulnya hanya sebagai cadangan sih. Tetapi ketika mengelilingi Bagan dan Mandalay, rasa kepingin menyantap ayam penyet dengan sambal yang sangat pedas menjadi tambah kuat. Bayangkan saja, masakan di Myanmar ini hampir mirip masakan Indonesia. Ada sayur lodeh terong, tetapi minusnya adalah absennya sambal. Padahal masakan Indonesia bisa dibilang belum lengkap kalau tidak ada sambal. Makan nasi goreng disana padahal sudah minta pedas dan masih minta tambah Lombok pun belum bisa mengobati rindu pada pedasnya Indonesia. Lombok di sana itu aneh, terasa ga pedas, jauh banget sama Indonesia. Makanya keinginan untuk pergi kesini semakin kuat. Sayangnya, akhirnya harus batal karena tidak ada waktu. Pelajaran yang didapatkan, walau bagaimanapun, masakan rumah itu pasti lebih enak.


----------------------------------------


Selesai sudah seri dari Travel Myanmar versi EHSNOUTA. Sekali lagi, saya tidak membicarakan tentang krisis Rohingya yang sedang terjadi. Tetapi semoga semua bisa diselesaikan secara damai. Karena negara ini sangat indah. Menurutku semua negara itu bagus, karena mereka memiliki perbedaan-perbedaan yang membuat unik dan berbeda dari negara yang lainnya. Karena Tuhan menciptakan semua ini untuk dinikmati. Salam damai, peace .



< Prev

7 comments:

  1. I think that what you posted made a great deal of sense. However, what about this?

    what if you were to create a awesome headline?
    I am not suggesting your content is not good., but suppose you added something that
    makes people desire more? I mean "Travel Myanmar: Yangon"
    is a little boring. You should glance at Yahoo's home page and watch how they create post headlines
    to get people interested. You might add a related video or a related picture
    or two to get readers excited about what you've written.
    In my opinion, it would bring your posts a little livelier.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow .. Thank you very much. I will try my best. I need a lot of learning. Thanks a lot Anonymous.

      Delete
  2. Hi everyone, it's my first go to see at this web page, and piece of writing is in fact fruitful in support of me,
    keep up posting such articles.

    ReplyDelete
  3. It is appropriate time to make some plans for
    the long run and it is time to be happy.
    I've read this put up and if I may just I desire to suggest you some interesting
    things or tips. Maybe you could write next articles referring
    to this article. I wish to learn even more issues approximately it!

    ReplyDelete
  4. Ko ngeblog lagi dongg.. hahaha aku abis blog walking, ternyata blog ko2 ampir setaun gak update~

    apa kabar ko?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, repot kerjaannya. Juga sedikit males juga hahaha .. Disini baik2 saja. Ya apa kabarmu? Kapan kawin? Hahaha ..

      Delete