Friday, November 13, 2015

Japan 2015: Asakusa, Ameyoko, Akihabara

Klik untuk melihat Itinerary Japan 2015



Rabu, 30 September 2015.

Hari ini merupakan hari pertama EHS menginjakkan kaki di Tokyo. Ada perasaan campur aduk di dalam hati EHS, antara excited ingin menaklukan jadwal dan capai yang luar biasa. Gara-gara tidur tidak nyenyak di bandara (bisa dilihat di sini Tidur Di Bandara Haneda), EHS merasa hampir sakit. Padahal EHS sudah makan, minum vitamin, tapi EHS merasa masih ‘ngeleyang’ (baca ringan atau setengah melayang). Padahal dulu sewaktu masih di rumah, EHS bilang pada teman-teman, kalau ikut EHS itu lumayan berat, karena EHS berusaha mengeluarkan uang seminim mungkin. Ga taunya EHS sendiri yang tumbang, sedangkan teman EHS masih segar bugar.

Maksud hati bakal bangun jam 5.30 pagi, bersih-bersih, beli tiket terusan, terus siap mengeksplore Tokyo. Ga taunya loket tiketnya buka jam 08.00. Ya sudah, mau ga mau tetap harus menunggu. By the way, kereta api di Tokyo ini banyak macamnya. Ada yang bernama JR, Subway, Metro, dan beberapa milik pribadi. Tiga pertama ini paling sering dipakai turis. Hari ini, EHS rencananya membeli tiket Welcome! Tokyo Subway Ticket 1 day seharga JPY 1200, yang dapat digunakan untuk perjalanan dari bandara ke Tokyo (sekali pakai) dan tiket terusan selama 1 hari (sampai jam 12 malam) menggunakan Subway dan Metro. Maka itu, EHS menjadwalkan ke Asakusa, Tsukiji Fish Market, Ameya Yokocho, Akihabara, Tokyo Skytree, yang semua dapat dicapai memakai Subway dan Metro. 

Tapi gara-gara salah perhitungan jam buka loket dan juga keadaan badan yang diluar dugaan, maka banyak jadwal yang terhilang. EHS pernah mengalami hal ini waktu EHS solo traveling ke Korea Selatan pertama kali (bisa dilihat di sini Korea Selatan). EHS serakah, dan menuruti semua. Setelah itu, EHS juga hampir sakit. Makanya setelah tau kondisi badan yang tidak baik, EHS harus bijaksana merelakan sebagian jadwal, agar tidak sampai sakit. Repot juga kan kalau jalan-jalan ga taunya sakit.

Setelah dapat tiket, EHS langsung menuju ke Haneda Subway Station untuk naik Keikyu Airport Express, transfer di Sengakuji mencari Subway Asakusa Line dan turun di Asakusa Subway Station. Kelihatannya mudah, tapi ternyata dalam 1 jalur kereta api, bisa ada bermacam macam line yang lewat. Dan akhirnya EHS salah masuk kereta dan tersesat juga EHS di Tokyo. Baru hari pertama sudah tersesat, EHS berpikir bakal sulit jalan-jalan di sini. Dengan pasrah, kerjaan EHS hanya bertanya terus sama orang-orang. Parahnya lagi, mereka pada ga bisa Bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia. Jadi EHS tanya pakai Bahasa Inggris, dia jawab pakai Bahasa Jepang. Awalnya sulit, tapi setelah beberapa hari di Jepang, EHS dapat mengerti maksudnya walaupun agak ngawur juga hahaha ..

Singkat cerita, EHS sampai juga di penginapan EHS. Selama di Tokyo, kita menginap di Khaosan Original Tokyo Hostel. Khaosan ini merupakan jaringan hostel yang paling terkenal di Jepang. Khaosan Original Tokyo Hostel ini merupakan hostel Khaosan pertama, sekaligus termurah. Tapi biarpun murah, kebersihan hostel sangatlah terjaga.

Setelah menyelesaikan pembayaran, karena kita belum boleh check in karena masih pagi, maka kita memilih untuk menitipkan tas. Karena sudah hampir waktunya Wifi portable EHS datang, maka EHS menunggu sebentar sekaligus membuat kopi di hostel. Untuk kebutuhan internet selama di Jepang, kami mengandalkan wifi portable dari www.pupuru.com dan pemesanan dilakukan seminggu sebelum EHS berangkat. Sebetulnya ada wifi gratis dan kita hanya diminta mendaftarkan paspor kita di bandara. Teman EHS mencoba, tetapi sulit sekali terhubung. Jadi menurut EHS, mending bayar saja. Lagian transportasi di Jepang ini sangat banyak jalurnya. Sehingga akan membingungkan kalau tidak dibantu dengan website www.hyperdia.com ataupun aplikasi di android ataupun di ios yang juga memerlukan koneksi internet.

Setelah tas sudah dititipkan, wifi juga sudah di tangan, maka saatnya kita menjelajah kota Tokyo. Dan tujuan pertama kita adalah area Asakusa yang merupakan daerah penginapan kita berada.

Asakusa

Asakusa merupakan suatu daerah di Tokyo yang terkenal dengan suasana Old Tokyo. Atraksi utama di Asakusa adalah Kuil Sensoji. Dan beberapa lainnya yang EHS kunjungi adalah Kaminarimon Gate dan Nakamise Shopping Street.







Nakamise Shopping Street ini adalah jalanan sebelum menuju ke Kuil Sensoji. Di daerah ini banyak dijual souvenir dan makanan juga. 










Dan EHS sempat mencoba dorayaki dan taiyaki yang antriannya lumayan panjang. Tapi beruntungnya EHS karena kamera EHS pintar sekali. Dia dapat memilih siapa yang lebih cantik untuk difoto.

Maksud hati mau foto dorayaki, ga taunya kamera EHS memilih cewek cantik.
 

Satu hal yang EHS suka dari Asakusa adalah banyak orang yang menggunakan baju adat untuk berdoa di kuil. Rasanya seperti dibawa balik ke masa lalu, mungkin di jaman Inuyasha atau Kenshin Himura si Samurai X (jangan ditambahi jadi XXX ya).









Suasana di sekitar Asakusa.

Mobil promosinya keren

Ameya Yokocho


Ameya Yokocho biasanya disingkat menjadi Ameyoko, merupakan sebuah pasar di daerah Ueno. Barang-barang yang dapat ditemukan di sini sangat beragam, mulai kosmetik, buah, bahan makanan yang dikeringkan, jajanan pasar, pakaian, tas, sepatu, bahkan yang terkenal adalah supermarket yang menjual beraneka snack khas Jepang dengan harga murah masih ada bonus Tax Free lagi. Saatnya borong oleh-oleh. EHS sendiri kadang bingung, baru hari pertama sudah belanja oleh-oleh.




Makanannya kayak asli ya, padahal cuma mainan.


Selain itu, di Ameyoko terdapat juga Pachinko. EHS baru pertama kali lihat hal itu di tempat ini. Tidak taunya ada di mana-mana.

Setelah belanja, kita mampir ke Sukiya untuk mengisi perut. Pilihan kita semua adalah curry rice.


Akihabara

Akihabara, atau lebih dikenal Akiba, merupakan suatu daerah pertokoan yang menjual segala hal yang berhubungan dengan game, anime, manga, action figure, cosplay, beserta alat elektronik. Di daerah ini juga terkenal dengan Maid Café, Gundam Café dan AKB48 café. Selain itu, ada pertunjukan para anggota AKB48 di tempat ini. EHS dahulu menyukai hal-hal itu. Tapi karena perkembangan zaman sangat pesat, banyak yang asing di mata EHS. Kelihatannya EHS beneran sudah tua hahaha ..




Karena badan sudah capai semua (sebetulnya EHS saja yang merasa demikian), akhirnya EHS memutuskan menutup hari itu. Kita kembali ke hostel, dan makan di dekat hostel. Penjaga hostel memberitahukan kalau di dekat tempat kita menginap ada restauran Fuji Udon. Dan akhirnya kita menyambanginya.

Ternyata Fuji Udon ini memiliki cara pemesanan yang unik. Kita disuruh memilih apa yang akan kita pesan dan sekaligus bayar di vanding machine. Setelah itu akan keluar kertas. Tunjukkan kertas itu kepada pelayan. Selama EHS makan di Jepang, minum kita dapatkan dengan gratis. Bahkan kita mengisi botol minum kita setiap makan untuk menghemat. Setelah tidak lama, makanan keluar. 


Karena kebanyakan tulisan dalam Jepang, biasanya EHS akan memilih nomor 1 atau 2 yang berada diperingkat teratas. Dan ada teman EHS tanya sama orang lokal, orang tersebut menunjukkan sesuatu yang dia suka. Karena percaya sama lidah lokal, teman EHS yang lain juga ikut-ikutan memesan yang sama tanpa tau apa yang dipesan. Akhirnya keluar juga masakan EHS yang sangat lezat, disusul dengan kedua makanan yang dipesan teman EHS. Dan ternyata mereka memesan udon dingin. Menurut EHS, aneh sih makan mi (udon) kok dingin. Teman EHS yang ikut-ikutan tanpa tau apa yang dipesan juga kurang menyukai rasanya. Tapi bagus juga sih, akhirnya EHS pernah mencoba udon dingin tanpa harus dituntut menghabiskannya hahaha .. #kasihan.

Waktu perjalanan balik ke hostel, EHS bertemu dengan plang jalan yang nama jalannya EHS banget. Emang takdir EHS itu di Jepang ya kelihatannya.



Selesai sudah hari pertama. Banyak jadwal yang terhilang, ada Tsukiji Fish Market, Sumida Park dan Kappabashi Kitchen Town tempat yang terkenal dengan makanan plastiknya. Yang EHS sesali sebetulnya Tsukiji. EHS ingin sekali ke sana. Yah, semoga ada kesempatan ke Jepang lagi.




< Prev                                                                                                                                             Next >

6 comments:

  1. asakusa itu memang rameee bangett yaaa, ga ada sepinya .....segitu terkenalnya ya disana. Tapi pokoknya asik lah kalo ke jepun mahh yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. asakusa rame banget. soalnya banyak jajan juga sih, jadi sambil jalan sambil jajan.

      Delete
  2. Ak sempet komen tadi pagi, masuk gak ya?

    ReplyDelete
  3. hahahah.. udah komen panjang lebarrr~~

    aku ulang lagi deh:

    Hi EHS, apa kabar? hihi.. akhirnya sempet blogwalking lagi.. acara jalan-jalannya seruuuu.. tapi kalo sakit pas liburan emang gak enak sih ya, untungnya ko2 gak maksain banget untuk bener-bener ngikutin jadwal acara, yang ada bisa tepar..

    ps: jadi ini liburan ala-ala F4 ya? hhahahah
    ps lagi: watermarknya kalo lebih kecil bakal ciamik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Thea. Aku sudah merasa ada hawa janggal tak dikenal di dalam tubuhku. Makanya aku istirahatin aja biar hawa bisa keluar (masuk angin maksudnya hahaha)

      Oooo .. Watermarknya kebesaran?? Baiklah akan aku kecilkan hahaha .. Thank you ya ibu peri yang baik hati dan tidak sombong dan suka memberi HAHAHAHAHAHA ..

      Delete