Monday, November 11, 2013

Vietnam 2013: Mekong Delta Tour

Untuk lihat itinerary klik >>>>>ITINERARY<<<<<


Halo Sahabat EHSNOUTA, kali ini EHS akan melanjutkan cerita perjalanan EHS waktu di Vietnam. EHS mengikuti tour ke Mekong Delta dari tour agent dari hotel yaitu TNK Travel. Sebetulnya mereka juga cukup profesional, tetapi saran EHS adalah langsung cari agen tour Sinh Tourist (www.thesinhtourist.vn) selisih harganya tidak banyak tetapi the sinh tourist ini paling profesional.

Harga untuk TNK Travel VND 235.000 atau sekitar IDR 130.000. Kalau dari The Sinh Tourist VND 199.000 atau sekitar IDR 110.000. Yang unik dari The Sinh Tourist adalah kita diharuskan check in terlebih dahulu dan terdapat layar yang memberi tahukan jadwal keberangkatan beserta nomor busnya. Seperti berada di airport saja. EHS untuk tour ke Cu Vhi Tunnel juga ikut The Sinh Tourist. Makany EHS sangat merekomendasikan The Sinh Tourist sebagai travel agent untuk mengelilingi Vietnam.

Pertama-tama, kita mengunjungi Vinh Trang Pagoda di kota My Tho. Uniknya di sini terdapat banyak patung yang berukuran besar. Selain itu, di sini juga digunakan untuk tempat tinggal para biksu. Waktu EHS berkunjung, para biksu sedang menikmati makan siang mereka yang berupa vegetarian.













Kita hanya diberi waktu 45 menit saja. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat pelabuhan boat yang akan kita naiki mengelilingi Mekong Delta. Waktu di pelabuhan, terlihat banyak antrian dari kelompok tour yang lain. Sebetulnya kita juga bisa pergi seorang diri dan berbagi perahu dengan orang lain. Tetapi karena banyak antrian kadang baru dapat perahunya setelah 7 jam. Enaknya ikut tour ya mereka sudah mengantrikan buat kita dan menurutku harganya juga tidak mahal.

Setelah naik perahu, kita akan dibawa mengelilingi sungai Mekong. Dan kita bisa melihat kehidupan masyarakat yang tinggal di Mekong. Mereka kebanyakan adalah nelayan. Yang unik dari perahu-perahu yang ada adalah selalu ada gambar mata yang mengerikan di depan perahu. Hal itu dikarenakan pada waktu dulu pernah ada ular besar yang menyerang perahu nelayan. Jadi untuk menakut-nakuti ular maupun hewan lainya, dibuatlah gambar sepasang mata yang terlihat cukup mengerikan agar hewan yang mau menyerang mengira perahu tersebut adalah hewan besar yang mengerikan.



Setelah itu, kita merapat di pulau Phoenix untuk makan siang di restaurant lokal (sudah termasuk tour). Makanannya adalah nasi dan daging babi beserta sayuran. Bagi orang yang tidak memakan babi nanti akan diganti dengan ikan. Tetapi harus mengkonfirmasi terlebih dahulu sebelum turun ke restaurannya. Juga terdapat menu yang lain dengan harga yang lumayan murah.

Setelah itu acara dilanjutkan ke peternakan lebah dan pembuatan permen kelapa. Di sana akan dijelaskan tentang bagaimana proses pembuatan permen kelapa dan akan diberi air madu. Ujung-ujungnya adalah mereka menjual madu, royal jelly, coconut candy, dan arak ular cobra yang dapat membangkitkan gairah lelaki. Bagi orang Eropa, Australia maupun Amerika, perjalanan seperti ini sangat menyenangkan. Karena mereka tidak memilikinya. Tetapi bagi EHS yang tinggal di Asia Tenggara dan juga di kawasan pedesaan, perjalanan ini sudah tidak baru lagi. Bahkan bule-bule berfoto dengan mesin pemarut kelapa, sedangkan EHS menjual mesin ini di toko EHS hahaha .. Tetapi EHS tidak merasa rugi walaupun EHS sudah tau, bahkan EHS merasa salut karena hal seperti ini pun sanggup dijual menjadi pariwisata yang cukup digemari turis asing. EHS hanya berharap Indonesia juga bisa berbuat hal yang sama. Dan EHS yakin Indonesia mempunyai kekayaan alam dan suku bangsa yang banyak. Sehingga hal ini pun sebenarnya bisa dijadikan pariwisata. Sehingga devisa negara pun bertambah.

Jadi untuk kedua hal diatas tidak seberapa ada fotonya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menaiki sampan menyusuri sungai kecil yang sangat tenang. Dan sejauh tour Mekong, hal ini yang paling EHS sukai. Dipinggir sungai terdapat pohon kelapa. Rasanya sangat tenang dan damai. Setelah itu kita berhenti di salah satu rumah dan kita disuguhi buah-buahan nanas, buah naga, pisang, semangka (dan semuanya juga ada di Indonesia bahkan rasanya pun sama). Tidak lama kemudian keluar penyanyi beserta pemain musik khas Vietnam. Setelah itu balik ke bus dan pulang ke Ho Chi Minh City.










Mungkin tour Mekong Delta tidak terlalu meninggalkan kesan bagi EHS. Tetapi EHS akan tetap menganjurkan ikut tour ini, karena disamping harga tournya ga seberapa mahal, kita juga dapat menambah pengetahuan dan mensyukuri bahwa Indonesia sebenarnya sangatlah kaya dibanding negara lain. Mari bahu-membahu membangun Indonesia.



< Prev                                                                                                                                             Next >

6 comments:

  1. Jadi waktu tour, sebenernya banyak juga yang bisa dilihat di Indonesia yah...
    Seharusnya ngeliat kayak gini, Indonesia juga terinspirasi buat memajukan pariwisatanya yah...
    Hehehe.... Ayo do, bangun pariwisata kek gini.... hehehe....

    Btw, itu poto ke 15, yang lingkaran merah itu apaan? Burung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali. Indonesia harusnya bisa lebih dari mereka karena Indonesia sangat kaya. Saya akan berusaha memajukan pariwisata Indonesia, tetapi saya butuh uluran tangan masyarakat juga (hahaha sok kayak mentri pariwisata aja hahaha).

      Itu bebek liar. Mereka mempunyai sarang disana hahaha ..

      Delete
  2. wahhh....yang sungai Mekong coklat begitu aja bisa jadi tempat wisata...ck ck ck...Indonesia lebih bagus kali yaa do? hehehe....liat aja pantai2 di flores..ambon...belitung..cakep2 deh. Tapi namanya lagi melancong ke negara lain, tidak ada salahnya sih yahh...biar tau aja....hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mamie .. Indonesia punya banyak tempat yang bisa dikembangkan. Sayangnya transportasi dan fasilitas masih kurang memadai. Indonesia terlalu besar untuk dibangun secara keseluruhan. Jadi kita harus bersabar menunggu setahap demi setahap.

      Ya walaupun begitu ada hikmahnya juga sih. Mereka aja bisa membuat pariwisata dari hal yang biasa, jadi kita juga harus bisa lebih lagi.

      Delete
  3. beneran deh jadi inget Indonesia.. disini banyak kan sungai kaya gitu.. apalagi di Palembang. cuma memang belum jeli buat dijadiin pariwisata yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kan, makanya aku salut sama mereka. Mereka bisa menangkap apa yang diinginkan market. Misal, bule lihat pohon pisang yang ada buahnya aja bisa diajak foto. Kalo buat kita mah dah bosan hahaha ..

      Delete